Mohon tunggu...
Asep Ilham
Asep Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah cara untuk menuangkan berbagai pertanyaan dalam pikiran, lalu dijawab dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yuk, Lebih Mengenal Asal-Usul Nama Indonesia

2 Juli 2022   08:19 Diperbarui: 9 Juli 2022   09:38 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta kawasan Indonesia tahun 1840/foto: wikimedia.org

Kita sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, tentu tidak asing dengan nama negara kita yaitu Indonesia, namun apakah kita tahu dari mana asal mula nama negara kita? bagaimana sejarah nama Indonesia sampai dijadikan nama negara? Dan siapa yang pertama kali mencetuskan nama Indonesia.

Nah dalam artikel kali ini mari kita bahas. Dikutip dalam berbagai sumber, kawasan kepulaun Indonesia saat ini dikenal oleh bangsa-bangsa luar dengan berbagai sebutan seperti bangsa Arab yang menyebut kawasan Indonesia saat ini dengan sebutan Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa), mereka menyebut demikian karena banyaknya jemaah haji yang berasal dari Jawa serta terdapat  pemukiman Jawa disana, maka orang Arab lebih mengenal Jemaah haji yang berasal dari Indonesia dengan sebutan orang Jawa, dan sebutan itu masih melekat sampai sekarang untuk menyebut Jemaah haji Indonesia secara umum. 

Sedangkan bangsa Eropa menyebut kawasan kita dengan sebutan kepulauan Hindia atau Hindia Timur. dimana kawasan Hindia sendiri merupakan kawasan yang terbentang antara Persia dan Tiongkok, jadi semua kawasan diantara itu menurut orang Eropa saat itu di sebut dengan sebutan Hindia. Kawasan kita juga terkenal dengan berbagai sebutan seperti kepulauan Melayu, Indian Archipilago dan sebutan lainnya, namun setelah datang penjajahan Belanda pada tahun 1602 kawasan kita lebih dikenal dengan nama Nederlandsch-indie (Hindia Belanda).

Sedangkan nama Indonesia pertama kali dicetuskan oleh George Samuel Windson Earl pada tahun 1850. Earl sendiri merupakan seorang navigator inggris sekaligus seorang penulis. Dimana saat itu Earl bingung akan penyebutan nama Hindia (kepulauan Indonesia saat ini) karena selalu tertukar dengan India yang memiliki sebutan yang sama. Maka dalam artikelnya yang berjudul "On the leading characteristics of the papuan, australian and malay-polynesian Nations". Dalam artikelnya tesebut Earl mengajukan dua pilihan nama untuk menyebut kepulauan Hindia yaitu indunesia dan malayunesia. Earl sendiri memilih nama malayunesia untuk menyebut kepulauan Hindia karena menurutnya mayoritas dari penduduk Hindia adalah berasal dari ras melayu.

Sedangkan nama Indunesia sendiri di populerkan oleh James Richardson Logan seorang pengacara dan merupakan anak didik dari George Samuel Windson Earl. dimana dalam artikelnya yang berjudul "Ethnology of the Indian Archipelago". Ia menuliskan bahwa nama indian Archipelago terlalu ribet dan panjang untuk menyebut nama kepulauan Indonesia saat ini dengan memilih nama yang pernah Earl tuliskan yaitu Indunesia, namun Logan mengubah "u" dalam kata indunesia, dengan "o" maka jadilah nama Indonesia. Dimana nama tersebut terus ia gunakan dalam setiap tulisannya yang membuat nama Indonesia populer dan sering dituliskan dalam berbagai surat kabar untuk menyebutkan Indian Archipelago (sebutan orang-orang Eropa yang merujuk pada kawasan Indonesia saat ini).

Sedangkan nama Indonesia mulai populer digunakan oleh kalangan pribumi yaitu ketika pertama kali digunakan oleh RM. Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hadjar Dewantara pada tahun 1913 ketika Ki Hadjar dibuang ke Belanda. Ki Hadjar menggunakan nama Indonesia ketika ia membuka sebuah kantor berita yang bernama Indonesisch Persbureau. 

Indonesisch sendiri merupakan kata Indonesia dalam bahasa Belanda. Nama Indonesia pada saat itu masih nama yang asing bagi orang pribumi, sebab biasanya orang Belanda menyebut wilayah Indonesia sekarang dengan nama Indisch. Setelah itu juga Mohammad Hatta menggunakan nama Indonesia ketika ia mengganti nama Indisch Vereniging dengan nama Indonesisch Vereniging (Perhimpunan Indonesia) dan mengubah surat kabar yang diterbitkan Perhimpunan Indonesia yang awalnya bernama "Hindia Putra" menjadi "Indonesia Merdeka". Nama Indonesia pun makin populer setelah digunakan oleh organisasi-organisasi pergerakan nasional, dan lebih populer lagi ketika diikrarkan dalam sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Lalu, Puncaknya pada proklamasi kemerdekaan nama Indonesia resmi menjadi nama bangsa dan negara pada 17 Agustus 1945.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun