Mohon tunggu...
Bimo Sekti
Bimo Sekti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kuasai Bahasa Kendalikan Dunia

4 Februari 2016   11:23 Diperbarui: 4 Februari 2016   13:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budi Sulistyo, Warga Metro Kelurahan Sisir Kota Batu kali ini menjadi pilihan Suara Pendidikan dalam rubrik inspiratif. Perjalan karier pria kelahiran Kasembon, Kabupaten Malang Tahun 1953 tersebut cukup menarik sebagai motivasi generasi sekarang. Lahir di lingkungan keluarga tentara Angkatan Darat tidak menjadikannya serta merta tertarik dengan dunia militer. Budi, demikian dia akrab dipanggil, memiliki riwayat pendidikan yang biasa biasa saja, seperti kebanyakan murid saat itu, tapi darah militer dari Abdul Kamid ( sang Ayah ) membentuk sikap dan mental Budi yang berani, tangguh dan tak kenal putus asa.

Setelah menyelesaikan Sekolah Dasar Negeri 6-tahun di satu daerah kecil yaitu Magetan (Jawa Timur) dan Sekolah Tehnik Negeri Menengah Pertama ( STN– 4) di Malang, Ia melanjutkan di Sekolah Teknik Menengah Atas ( STM – 1 ) Negeri Malang Jurusan Mesin yang lulus pada tahun 1972, kembali (pulang) ke orang tua yang saat itu beraada di Pasuruan menjabat sebagai Wakil Komandan Kodim 0819 Pasuruan, Budi tidak serta merta seperti teman-2 lain nya yang sebagian dari mereka meneruskan studi ke jenjang yang lebih tinggi tetapi Budi mengikuti hobi nya yang suka terhadap dunia motor, setiap hari bergelut dengan motor roda dua, bongkar pasang dan tune up mesin menjadi kesenangan tersendiri bagi anak pertama dari 6 saudara itu, memodifikasi mesin motor pun juga dia geluti, untuk menguji hasil otak atik mesin motor / modifikasinya itu, dia bersama teman-teman sebayanya mengadakan balap motor jalanan, bukan soal menang atau kalah jika Budi melakukan balap liar tiap malam minggu di bilangan jalan arah ke Pasuruan dari Malang atau tepatnya didaerah Purwosari dimana jalan tersebut pada waktu itu masih sangat lengang dari kendaraan besar lain nya, tapi menguji seberapa baik dan cepat hasil modifikasinya.

Setelah bergelut dengan dunia motor dan jalanan, Budi Sulistyo memasuki dunia kerja salah satu perhotelan jujukan pertama remaja lajang kelahiran bulan Maret itu, setelah beberapa tahun diperhotelan, dia mengikuti test penerimaan pegawai di salah satu perusahaan penyedia tenaga ahli dibidang proses minyak mentah ( Crude Oil and Gas processing ) di Balikpapan, namanya TOTAL Indonesie ( Perusahaan milk Perancis ) dari 1997 – 1984, lalu pindah kerja di Baker Production Services dari 1984 – 1990 ( salah satu perusahaan penyedia tenaga ahli dibidang testing sumur minyak dan gas bumi, milik Amerika Serikat / USA ), dari 1990 – 2001 kerja di Halliburton Energy Services Indonesia (Perusahaan penyedia tenaga ahli dibidang testing sumur minyak dan gas bumi, milik Amerika Serikat /USA ), Halliburton adalah bergerak dalam bidang jasa eksplorasi, eksploitasi, testing sumur minyak dan gas bumi. Perusahaan ini mempunyai banyak kantor anak perusahaan, afiliasi selain dua kantor pusat yaitu di Houston, Amerika Serikat, Wilayah operasinya terdapat di lebih dari tujuh puluh negaratermasuk Indonesia.

Halliburton adalah salah satu penyedia tenaga ahli dibidang testing sumur minyak dan gas bumi / di dunia produk dan jasa untuk industri energi, perusahaan ini didirikan semenjak tahun 1919 silam. Halliburton menyediakan berbagai macam produk dan layanan kepada pelanggan di seluruh dunia minyak dan gas hulu, mulai dari pengadaan survey lapangan sebelum di lakukan pengeboran, menyediakan alat-2 untuk mengetahui apakah di dalam perut bumi sana ada tanda-2 cadangan minyak dan gas bumi melalui beberapa alat canggih yang bias merekam segala / semua kondisi reservoir di perut bumi sana, menyediakan alat untuk membuat / melubangi reservoir agar minyak dan gas bumi bisa keluar kepermukaan melalui peralatan dipermukaan bumi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, kini dengan lebih dari 74.000 karyawan, yang mewakili bebrapa kebangsaan di sekitar 80 negara, perusahaan melayani industri hulu migas di seluruh siklus hidup reservoir.

Dari tahun 2001 sampai sekarang status tempat kerja Budi berada di luar negeri dengan status 35 - hari kerja dan 35 - hari istirahat, banyak negara sudah didatangi dalam rangka penempatan tenaga kerja oleh perusahaan, meski awalnya menjadi tenaga lapangan ( Operator proses minyak dan gas bumi), ia sangat menikmati dan lebih tertantang untuk mendalami pekerjaannya. Memang diakui oleh Budi ada kendala komunikasi dengan atasannya yang semuanya bule. Bahasa Inggris yang setiap hari masuk ditelinganya, mendorong Budi untuk menguasai Bahasa Internasional tersebut. Lingkungan kerja sangat mendukung, dia belajar bahasa sambil bekerja, beberapa waktu memang menjadi pendengar tanpa bisa mengungkapkan kata sedikitpun selain manggut-manggut dan geleng-geleng, seiring waktu berjalan, sedikit demi sedikit dia mampu merekam dan merespons komunikasinya para bule.

Budi mempunyai seorang istri yang bernama Farida Tisworo Sari, yang berasal dari Mojosari (Mojokerto ) dan mempunyai 2-orang anak laki-2 dari pernikahan tersebut, seminggu setelah akad nikah dan resepsi pernikahan pengantin baru itu harus berpisah. Budi Sulistyo mendapat tugas dari perusahaan tempat dia bekerja untuk belajar ke Amerika Serikat, mendalami ilmu perminyakan selama setahun. Jelas ini merupakan pilihan yang berat, bahkan Lilik Sumarinah Sang Ibu melarang kepergian putra pertamanya itu. Keberatan Sang Ibu mereda setelah mendapatkan penjelasan Abdul Kamid (suaminya ).

Di sisi lain, mempelai wanita, Farida Tisworo Sari seakan tak percaya mendapat kabar perintah tugas pria yang disayanginya itu. Kebahagian pengantin baru beradu dengan perjalanan masa depan, meski harus membendung kesedihan saat melepas pujaan hatinya, Farida tetap berusaha tersenyum dan tegar.

Setahun di Amerika Serikat, lulusan jurusan mekanik STM Negeri Malang itu kini memiliki sertifikasi keahlian bidang perminyakan, yaitu sebagai tenaga ahli dibidang testing sumur minyak dan

gas bumi dari kandungan minyak pada sebuah lokasi pertambangan. Keahlian baru yang dia peroleh

mengantarkan dia menjadi salah satu tim Perusahaan Halliburton yang bertugas melaukan tes akhir dari

sebuah kegiatan pengeboran. Setiap dua tahun dia pindah lokasi kerja, negeri tetangga seperti Australia,

Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapore, Afrika Selatan, Congo ( Afrika ), Dubai, Inggris, Scotland, PNG (

Papua New Guinea ), Amerika Serikat, Yemen, Qatar, Oman dan sejumlah negara lain sudah

dijelajahinya, bertahun-tahun bekerja di bawah bendera Halliburton, diusianya yang ke – 63 tahun ini

Budi Sulistyo masih dapat mengembangkan karirnya, dia sekarang dipercaya oleh Superior Energy

Services India ( SESI ) untuk menduduki jabatan sebagai Operation Manager di Rajasthan, India.

Budi Sulistyo yang kini memiliki anak buah yang berasal dari berbagai negara yang semua

komunikasi nya memakai Bahasa Inggris, pada awalnya canggung untuk memerintah, tapi setelah

mengetahui kemampuan mereka tidak berbeda dengan tenaga kerja Indonesia maka rasa canggung itu

tersingkirkan. Budi sangat sedih dan prihatin dengan mental masyarakat Indonesia yang ketika ketemu

bule sudah down dan menganggap mereka lebih hebat dari kita, dan kenyataan nya tidak seperti itu,

tenaga kerja kita itu sebenarnya hebat dan mumpuni di sector minyak dan gas bumi ini, mereka hanya

terkendala oleh tidak dapat nya menguasai bahasa asing yang dalam hal ini adalah Bahasa Inggris

dimana Bahasa Inggris ini dipakai disemua bidang, mulai percakapan, informasi, program, komunikasi

via email, dll sehingga mereka memanfaatkan kelemahan tersebut untuk memandang sebelah mata

terhadap tenaga kerja asal Indonesia.

“Inilah bedanya Indonesia dengan perusahaan negara lain yang mengukur daya produktifitas

seseorang ketimbang usia seseorang,” terang Bapak 2 anak tersebut. Meski sudah dibilang tua, tapi

masih produktif. Kesempatan dengan Budi sulistyo yang satu bulan di luar negeri dan satu bulan di

Indonesia , memaksa Suara Pendidikan untuk melanjutkannya melalui email. Pasalnya, dia harus kembali

ke Rajasthan ( India ), hanya sedikit pesan kepada pelajar Indonesia, “ Kuasai komunikasi Bahasa

Inggris dengan baik dan jangan takut salah menggunakan nya karena itu memang bukan bahasa Ibu

kita, jadi kita harus membiasakan pemakaian Bahasa asing itu dengan aktif, maka kesempatan

menaklukkan dunia lebih besar”. Selain itu, hilangkan rasa minder ketika ketemu bule, belum tentu

mereka memiliki kecerdasan dan ketrampilan lapangan seperti yang dimiliki Bangsa Indonesia, berdoa

dan berusaha harus seiring jalan nya, dengan berdoa saja tetapi tidak berusaha, niscaya tidak akan

tercapai apa yang kalian mimpikan, Allah SWT tidak suka kepada orang yang malas, jangan lupa untuk

selalu berbakti kepada ke-dua orang tua kita, karena ridhlo orang tua adalah ridhlo Allah SWT, terutama

ridhlo dari Ibunda kita, jangan sekali kali berani membantah atau marah kepada beliau, selamat

berjuang dan semoga tercapai apa yang kalian mimpikan dan cita cita kan, salam sukses selalu dari India

yang sedang dalam cuaca dingin disini….. 5 derajat Celcius….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun