Mohon tunggu...
Asa Rahmadi
Asa Rahmadi Mohon Tunggu... Atlet - Laki-laki

Mahasiswa Kimia yang nggak kimia kimia banget

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sudah Tidak Mahasiswa Lagi

16 Januari 2021   23:08 Diperbarui: 16 Januari 2021   23:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bulan September tahun lalu secara sah saya sudah melepaskan status sebagai mahasiswa. Meskipun prosesi wisuda hanya dilakukan lewat layar laptop berukuran 14 inch dan tanpa ada prosesi arak-arakan, saya tetap menjadi sarjana.

Ada kebanggaan meskipun tidak banyak karena telah mendapatkan gelar sarjana. Setidaknya tetangga sekitar rumah tahu bahwa saya sudah sarjana dan saya tak perlu sungkan lagi keluar malam dan pulang pagi dengan alasan hanya nongkrong, toh urusan perkuliahan sudah selesai dan tidak menjadi beban lagi.

Bangun siang pun sudah menjadi rutinitas harian setelah wisuda, lagipula belum ada alasan yang tepat kenapa saya harus bangun pagi. Melamar pekerjaan? itu bisa saya lakukan setelah bangun siang, lewat situs lowongan kerja semua sudah bisa dilakukan tanpa harus menaruh lamaran langsung ke perusahaan yang sangat membuang waktu.

Rutinitas tersebut saya jalani selama beberapa bulan, sampai saya tersadar gelar sarjana sudah tak ada artinya lagi kalau saya masih belum bisa mendapatkan kerja. Sekarang pandangan tetangga juga sudah mulai berubah, dari yang awalnya "mahasiswa kok kerjanya nongkrong terus" menjadi "Sarjana kok gak nyari kerja malah nongkrong".

Meskipun para tetangga tidak mengucapkannya secara langsung, tapi hal itu sudah terpancar dari pandangan matanya yang melihat ke arah saya ketika melewati mereka. Bayangkan saja jika mereka mengucapkannya langsung, mungkin saya sudah depresi. Ah tidak, itu berlebihan, saya tidak peduli juga apa pandangan mereka.

Namun jika dibilang tertekan, saya pasti mengiyakan. Saya sudah tidak bisa "Haha-hihi" dengan status mahasiswa, jajan pun masih memakai uang pemberian orangtua. Ironinya lagi uang pemberian orangtua tersebut saya belikan orangtua yang lain.

Tahun sudah berganti, harusnya saya sudah mendapatkan kerja sekarang, setidaknya mengurangi tekanan dan tidak meminta uang jajan lagi ke orangtua. Meskipun saya yakin orangtua lebih tertekan dari saya akan hal ini.

Semoga tahun 2021 ini menjadi tahun yang baik bagi semuanya setelah tahun lalu banyak hal terjadi yang tidak sesuai rencana, setidaknya selalu ada hal yang dapat diambil baik itu baik, buruk, ataupun tidak keduanya. Tetaplah hidup, karena itu yang harus dilakukan sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun