Mohon tunggu...
Catatan_98
Catatan_98 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

terpaksa aku bercerita lewat kata, semua isinya seperti di depan mata. kutanya pada para bayang perihal ia terus melekat, yang semakin dekat dan buatku sukar memberi pendapat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riuh

30 Oktober 2020   00:39 Diperbarui: 30 Oktober 2020   00:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bermimpi kini kian menjadi tabu

Halusinasi bergelimbang tak menentu

Sentuhan pilu kian mengayuhh

Lama lama diri ini kunyut terkeruh

Mencoba mengkorek isi hati

Kian waktu tak pernah berhenti

Perihal riuh dalam hati dan tak mengapa

Kusebut ini intropeksi diri

Sengaja sahaja ku tulis kisah 

Moga nanti hilang rasa gelisah

Fikiran kisruh terus saja mengasah

Bisa ku apa jika hati berkata sah

Jumu'at 30 oktober 2020 

00:38 Wib. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun