Mohon tunggu...
Catatan_98
Catatan_98 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

terpaksa aku bercerita lewat kata, semua isinya seperti di depan mata. kutanya pada para bayang perihal ia terus melekat, yang semakin dekat dan buatku sukar memberi pendapat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Trailer Tengah Malam

5 Juli 2020   23:28 Diperbarui: 5 Juli 2020   23:22 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah larut malam di kemalaman

manusia tertidur dalam lindungan tuhan

yang kaya lelap dalam kenyamanan

yang miskin merintih di sela alam kebebasan

jam tengah malam

hujan turun seraya angin berhembusan

gentaran petir begitu halus kedengaran

si miskin ketakutan si kaya tak karuan

jam tengah malam

reda hujan menatap awan

mendung hilang tergiang dalam angan

syukur musafir dalam naungan tuhan

jam tengah malam

laut luas dalam pandangan

menatap gelombang si nelayan

berdoa pada tuhan akan perlindungan

jam tengah malam

tikus-tikus berkeliaran

koncal kancil dalam penyelinapan

mencari makan di persawahan

jam tengah malam

otak atik kalimat dalam perkataan

karangan buku menjadi pedoman

jeli mata pada tulisan

mencari imaji dalam penulisan

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun