Mohon tunggu...
Ary Surya
Ary Surya Mohon Tunggu... Administrasi - Perjalanan 1000 Mil Diawali dengan Satu Langkah Kecil

Pernah kuliah di manajemen keuangan, lulus ilmu pemerintahan. Sekarang bikin dan jualan rumah sederhana sampai mewah serta nyambi jualan mainan & hobi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Registrasi Nomer, Manfaat dan Dampak Lanjutan

2 Maret 2018   21:46 Diperbarui: 2 Maret 2018   21:48 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berita registrasi nomer handphone sudah tersiar 3 bulan yang lalu, saya sendiri melakukan registrasi jauh hari sebelum operator memberikan "hadiah" kuota. Pro dan kontra mengenai registrasi nomer yang harus menyertakan NIK dan No. KK serta lainnya menyeruak di media sosial. Bersosial di medsos buatannya om Mark, ya, saya sudah tua.

Awalnya mendengar berita registrasi nomer handphone saya tanggapi ringan, ah, jadul juga nomer saya sudah registrasi kok, manfaat dan tambahannya tak ada. Tapi dari media sosial berbagai tanggapan tertuang sebagai ungkapan kegelisahan hati, wajar. Manusia bersosial. 

Secara data pribadi sudah terekspos, mulai dari pembuatan rekening bank, pasang listrik,  daftar BPJS kesehatan/ketenagakerjaan, lamaran kerja, beli motor, mobil, rumah, ngontrak dll (tunai atau kredit). Dan selama itu pula, semua orang hidup damai sejahtera. 

Buat apa risau gundah gulana tak bertepian. Mengajak orang lain untuk menolak registrasi. Sebagai warganegara yang baik, jika memang sudah ada aturannya dan azas manfaatnya banyak bagi negara dan warganya kenapa harus kritis? Lihat dari segi positifnya saja, siapa tahu, jika operator sudah mengantongi data pribadi kita, mereka bisa lebih banyak kasih hadiah dan kejutan ke kehidupan kita. Atau mungkin ketika tidak punya pulsa, ujug-ujug saja operator ngasih kita pulsa 500 ribu atau bahkan kasih free kuota seumur hidup (hehehe).

Dulu, zaman kegalauan, saya ganti nomer 2 kali, saya register sembarangan. Dan sukses. Tapi,register kali ini rupanya berbeda, disertakan No. KK. Jika ngarang, ditolak sistem dong, secara zaman now, semua sudah terkoneksi. Begitulah pengalaman saya ketika membeli perdana kuota untuk modem kantor. Ribet? Tentunya.

Tetapi, selama saya menggunakan handphone, selalu saja ada SMS yang mengabarkan saya mendapat hadiah ini dan itu. Saya tembuskan ke akun twitternya operator, selalu jawabannya: silahkan hubungi kepolisian. 

Atau menelepon saya dari bank anu dengan logat daerah yang medok. Hallo, perusahaan mana yang merekrut Anda sebagai Customer Service? 

Logikanya sih, kalau memang isi SMS nya sudah bernuansa penipuan, kenapa operator tidak serta merta langsung menSuspennomer tsb. Laporannya ada, buktinya ada, lanjut saja.  Maaf, sekedar opini dan imajinasi saya akan memangkas birokrasi.

Namun dunia kejahatan pasti akan menemukan celah dari registrasi ini, semisal menggunakan data orang lain, bagaimana orang jahat bisa menggunakan data orang lain? Ya, zaman now, apa yang tidak mungkin, teknologi dan globalisasi, semua bisa dijebol, bagi orang yang faham dan berilmu. Ini juga sebabnya kenapa neraka banyak dihuni oleh orang yang berilmu, karena orang bodoh susah sekali membuat konsep kejahatan (kata khotib jumatan 4 minggu yang lalu). 

Saya sendiri hanya menggunakan satu nomer. Bagi orang lain yang memiliki dua atau lebih nomer, tentunya lain lagi. Agar amannya, operator juga memberikan kode OTP untuk nomer selanjutnya dengan nama dan identitas sama ke nomer induk atau nomer yang pertama kali diregistrasi oleh nama dan identitas ybs. Jaga-jaga, ada yang menggunakan data untuk melakukan kejahatan.

Mohon maaf om admin, saya nulis tidak tau harus nempatin ini di rubrik mana sila ditertibkan, saya kelamaan tidak nulis. Makasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun