Mohon tunggu...
Aryni Ayu
Aryni Ayu Mohon Tunggu... Penulis - Asisten Peneliti

Cleopatra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

24 Tahun

12 Agustus 2015   22:43 Diperbarui: 4 April 2017   17:45 3728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

‘ what should to do? What should to know?’

Berapa usiamu? Kapan akan nikah? Atau kapan akan memiliki karir yang mantap? Ya, 60% berdasarkan survey yang dikabarkan oleh www.indiatimes.com akan menjawab usia 24 tahun. Menjadi muda, kaya raya, dan gaya! Itulah yang dipikirkan kaum muda pada usia ini. Namun tahukah Anda bahwa usia 24 tergolong usia dewasa muda dan menjadi awal bagi segala sumber kedewasaan. Artinya, boleh jadi semua kesulitan yang pernah diarasakan di masa remaja bukanlah apa-apa ketika memasuki berusia 24 tahun. Apakah Anda tergolong angka ini? lebih beberapa tahun atau kurang dari dua puluh empat? Maka, bersiaplah Anda memiliki fakta-fakta berikut ini :

  1. Freshgraduate, keren or meragukan?

Ketika memasuki usia ini kemungkinan besar Anda adalah seorang freshgraduate. Anda akan berpikir Anda adalah orang yang keren, smart, dan pasti akan segera mendapat pengakuan dari dunia bahwa Anda orang hebat. Menjadi muda dan baru lulus dari sebuah perguruan tinggi menjadi hal baru bagi para pelakunya. Mereka termasuk orang yang idealis, dan menganggap semua impian akan segera terwujud terutama dalam hal karir. Benarkah? Eits, tungggu dulu. Di usia 24 tahun, seorang fresgraduate hanya seorang junior yang harus banyak belajar dari para senior di kantornya. Meski menjadi pegiat usaha, bisa jadi, Anda diragukan oleh banyak pihak karena belum punya pengalaman kerja. Maka sebelum sebelum atau ketika Anda memasuki usia ini, persiapkanlah mental, karakter, dan sikap yang mantap.

  1. Merasa lebih tua?

Usia 24 menurut para psikologis masuk dalam kondisi dewasa muda, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Namun pada umumnya para muda usia ini menganggap bahwa diri mereka sudah tua dan tidak cocok lagi bergaya rock n roll, atau kongkow di tempat-tempat remaja. Bagi mereka, angka dua puluh empat menjadi hal membingungkan dimana mereka masih ingin bergaya seperti anak remaja, tetapi di satu sisi juga harus terlihat berwibawa di depan orang lain. Ada kalanya mereka juga ingin mengajarkan sesuatu pada anak dibawah usianya bahwa itu salah, itu benar karena mereka juga pernah ada di usia itu. Maka, jadilah diri sendiri, tetapi ingat jangan pernah mengabaikan penilaian orang lain. Boleh kita berperilaku, berpakaian apa saja tetapi orang lain lah yang akan menilai kita seperti apa.

  1. Belajarlah menghitung

Jika sampai hari ini Anda masih suka sekali berkumpul dengan teman-teman di cafe, mall, bar, ataupun di tempat-tempat wisata. Maka, sebagai seorang dewasa yang mulai stabil belajarlah menghitung. Entah Anda sudah bekerja, sekolah pascasarjana/profesi, ataupun masih pengangguran, tidak ada pengecualian. Karena mulai usia ini, sudah dipastikan sebagian besar dari Anda sudah tidak lagi menerima kucuran dana dari orang tua. Memang, pergi ke tempat-tempat yang kita suka adalah salah satu cara untuk melepas penat dari segala kebosanan. Tapi ingatlah, biaya untuk pergi untuk hal yang tidak terlalu penting meski hanya sehari, dapat menguras persediaan uang Anda. Contoh, biaya makan di cafe/ restauran minimal Rp 25.000 x 2 kali dalam seminggu=Rp50.000 x 4 minggu = Rp 200.000 x setahun = Rp 2.400.000. Itu hanya perhitungan minimal untuk sekedar makan, belum beli peralatan make up, sepatu, alat kantor, salon, fitness, dan lain sebagainya. Well, ada baiknya Anda mulai menstop hal-hal yang tidak penting, belajarlah menghitung untuk masa depan.

  1. Menikah?

Bagi Anda yang sudah punya pasangan di usia ini, sebagian besar pasti akan langsung memikirkan kearah pernikahan. Ini lumrah terjadi di negara-negara budaya Timur karena tuntutan moral, dan budaya berbeda dengan budaya barat yang umunya menunda pernikahan jika ada hal-hal yang masih harus dicapai. Pernikahan adalah sakral dan harus menjadi prioritas dalam kehidupan. Ini benar. Namun tentu saja harus siap secara mental, sikap, karakter, pemikiran, dan finansial. Jangan menginginkan pernikahan hanya karena orang lain seusia Anda sudah menikah. Karena pernikahan itu merupakan hal kompleks yang bukan saja menyatukan dua orang tapi juga dua keluarga. Persiapkanlah sematang-matangnya apa saja yang dibutuhkan sebelum menikah, jangan sampai setelah pernikahan ada penyesalan. Ingat, anda bukan sedang berada di negeri dongeng yang semua serba ada.

  1. Your Problems, not Always their Problems!

I have problem! Everybody listen to me please! Semua orang memiliki masalah baik itu seorang anak, remaja, atau dewasa. Apalagi memasuki usia dewasa, masalah yang pernah dialami di masa remaja, permasalahan skripsi dan lain sebagainya, rasanya tidak sebanding dengan masalah yang Anda alami sekarang. Maka jangan selalu langsung meng-update status di bbm, facebook, line, wa, dan buat semua orang tahu setiap jamnya tentang keadaan Anda. Atau Anda langsung curhat setiap hari pada teman-teman Anda. Dan apa yang terjadi? Pasti mereka akan merasa terganggu. Baiklah, tidak semua orang harus tahu permasalahan Anda. Masalah boleh saja berat, tergantung bagaimana seseorang dapat memecahkannya. Toh, Anda adalah orang yang bijak, cobalah untuk berpikir maka pasti ada jalan keluar. Ada baiknya Anda meminta saran kepada orang tua atau satu orang kepercayaan, itu sudah cukup untuk meringankan hati dan pikiran Anda.

  1. Mulai kehilangan beberapa teman?

Seiring usia yang makin bertambah Anda akan menyadari bahwa lingkaran pertemananmu ternyata semakin kecil. Anda akan kehilangan kontak dengan beberapa teman, tidak lagi mengetahui perkembangan kehidupan mereka lalu berhenti berkomunikasi sama sekali. Walau pastinya tidak menyenangkan saat harus kehilangan teman, tapi proses ini adalah siklus normal yang pasti dilewati. Hidup akan mempertemukanmu dengan orang-orang baru yang lebih sejalan. Pergi dan datangnya teman adalah hal yang biasa. Mereka yang tetap bertahan setelah sekian lama adalah teman sejati yang memang layak kamu jaga.

  1. Proses Mencari Dan Mengembangkan Diri Tidak Akan Pernah Selesai

Dulu Anda mengira sudah akan selesai dengan dirimu sendiri di usia 24. Pokoknya kamu sudah jadi manusia dewasa, deh. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Justru di usia 24 kamu akan makin merasa tertantang untuk menemukan hal yang kamu suka dan mengembangkan diri. Tidak jarang Anda akan ikut kelas tambahan dan makin menggiati hobi di usia ini. Di usiamu yang sudah 24 tahun kamu sadar bahwa proses mencari dan mengembangkan diri adalah sebuah proses yang tidak akan pernah ada ujungnya. Sampai kapanpun Anda masih akan terus haus ingin mengembangkan diri. Keinginan ini justru harus terus Anda jaga, agar Anda bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun