Murid membentuk organisasi pelaksana ide bisnis mulai dari koordinator, tim administrasi keuangan, tim produksi, tim marketing dan bagian lain yang diperlukan misalnya tim perlengkapan. Masing-masing kelompok memikirkan sumber dana dan investasi yang diperlukan yang mencakup biaya produksi, biaya pengemasan, dan biaya lain yang diperlukan. Dalam tahap ini, murid dilatih untuk mandiri, gotong royong dan kreatif.
Tahap ini adalah tahap paling lama dan membutuhkan effort yang luar biasa. Motivasi dan pendampingan dari fasilitator mutlak diperlukan untuk kelancaran dan berjalannya program bisnis murid. Butuh trial and error, pendalaman materi pendukung seperti pelaporan keuangan, desain produk dan marketing pun diperlukan.Â
Dukungan orangtua/ wali sebagai investor awal dapat menjadi solusi awal mendukung keberlangsungan program. Pemahaman konkrit tentang untung-rugi dan belajar dari kegagalan (learning from failure) diperlukan untuk tetap memupuk semangat dan kerja keras murid sebagai wirausaha pemula.
Tahap aksi ini dapat berjalan diperlukan setidaknya 72 JP dan dapat lebih dari itu menyesuaikan proses yang dijalani. Mentoring, Coaching dan Training dari fasilitator berjalan simultan untuk memantau proses.
Laporan berkala dari murid diperlukan untuk mengevaluasi jalannya ide bisnis. pengalaman belajar dan berkegiatan harus terdokumentasi dengan baik sebagai bahan refleksi dan evaluasi.Â
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut
Tahap Refleksi Dan Tindak Lanjut berupa proses berbagi karya ide bisnis, evaluasi dan refleksi. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Market Day yang melibatkan seluruh warga sekolah dan mengundang masyakarat umum.Â
Melalui Market Day, murid menampilkan produk dan ide bisnis yang dijalankan. Masing-masing kelompok berusaha menampilkan produk terbaiknya dari segi tampilan, promosi dan pemasaran.Â
Pengunjung diharapkan memberikan tanggapan, evaluasi terhadap produk yang dihasilkan. Hasil evaluasi ini dapat menjadi bahan refleksi bagi murid untuk menyusun rencana tindak lanjut.Â
Kepuasan dan pendapat konsumen adalah input yang berharga untuk sebuah produk dapat berkembang. Refleksi murid terhadap usaha yang dijalankan menjadi pengalaman belajar yang penting dalam mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila sebagai karakter yang perlu dikembangkan.