Tahap Kontekstualisasi
Tahap Kontekstualisasi dilakukan untuk mengkontekstualisasi peluang dan permasalahan dalam sebuah rencana usaha. Dalam tahap ini, murid mengomunikasikan hasil eksplorasi lebih mendalam terkait peluang dan permasalahan usaha sebagai rencana tindak lanjut tahap pengenalan.Â
Murid dilatih melakukan analisis SWOT, yang terdiri dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Oppurtunity (Peluang), dan Threat (Ancaman). Melalui analisis SWOT ini diharapkan murid mampu berlatih kemandirian dan mempertimbangkan segala hal dan kemungkinan terhadap usaha yang mereka rintis.Â
Peran fasilitator adalah memberikan masukan, dan umpan balik (feedback)Â terhadap hasil yang disampaikan murid. Sesama anggota kelompok berusaha aktif memberikan tanggapan, catatan kritis dan masukan sehingga akan muncul kesimpulan ide bisnis yang akan dijalankan mempertimbangkan analisis SWOT yang dilakukan. Pada tahap ini, membutuhkan waktu yang lebih intensif dan pendampingan yang terstruktur agar diperoleh ide bisnis yang ada.
Untuk lebih menguatkan konteks, sekolah berusaha memfasilitasi melalui Studium Generale, semacam Kuliah Umum mengundang praktisi wirausahawan muda untuk berbagi pengalaman dalam merintis sebuah unit usaha atau start up. Momentum ini dapat digunakan oleh murid untuk menggali lebih jauh pengalaman nyata di lapangan tentang merancang sebuah usaha. Ide bisnis seringkali muncul dari proses ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi.
Tahap kontekstualisasi ini dilaksanakan setidaknya selama 30 JP yang terbagi dalam kegiatan analisis SWOT, presentasi dan diskusi serta perumusan ide yang akan dijalankan.Â
Keterampilan murid dalam menganalisis konteks perlu dilatihkan dengan memberikan ruang berpendapat, bertanya dan menanggapi. Fasilitator harus mampu memberikan ruang kreativitas bagi murid dengan menampung semua ide dan gagasan yang mungkin out of the box dan sulit diimplementasikan. Ketajaman menganalisis SWOT ini adalah investasi masa depan bagi murid menjadi generasi yang kritis, mandiri dan kreatif.
Tahap Aksi
Tahap Aksi ini merupakan kegiatan menyusun produk dari hasil ide dan pelaksanaan ide bisnis yang sudah disepakati kelompok. Dalam tahap ini. fasilitator diharapkan mampu membekali murid dengan keterampilan manajemen dan pengelolaan aset yang dimiliki. Murid berlatih merancang anggaran, menyusun proposal bisnis sederhana dan merencanakan time schedule produksi dan implementasi.Â