Mohon tunggu...
Ary Ginanjar
Ary Ginanjar Mohon Tunggu... CEO ESQ Groups dan ESQ Leadership Center -

Ary Ginanjar Agustian Pendiri Lembaga Training ESQ, ACT Consulting, Assessment Center, ESQ Bussiness School, ESQ Tours and Travel. Menara 165

Selanjutnya

Tutup

Money

Loyalitas dan Integritas Kunci Sukses Perusahaan II

3 Juni 2014   16:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:45 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayapernah ditawari seseorang, proyek kerja sama untuk pemasaran produk baru. Saat pertama bertemu, ia menunjukkan cash flow perusahaan yang cukup baik dan tampak menguntungkan. Kemudian, ia bercerita tentang mitra kerja lamanya, yang menurutnya sangat mengecewakan, dan baru saja putus hubungan dengannya. Sekarang, ia ingin bekerja sama dengan perusahaan saya. Ia menceritakan panjang lebar tentang keburukan-keburukan eks-mitra kerjanya itu.

Kemudian, saya bertanya kepadanya “Apakah Anda juga akan menceritakan diri saya kepada orang lain, seperti Anda menceritakan eks-mitra kerja Anda kepada saya ?” Dia terdiam, seolah menyadari kekeliruannya. Saat itu juga, tanpa menunggu jawabannya, saya langsung memutuskan untuk berkata “tidak”, bahwa saya belum tertarik pada jenis usaha tersebut, dan saya ucapkan terima kasih atas penawarannya.

Sebenarnya, secara bisnis, penawaran itu cukup bagus, namun saya berpikir bahwa ia bukanlah orang yang tepat untuk diajak bekerja sama dalam jangka panjang karena tidak memiliki integritas terhadap orang lain yang tidak ada di depannya “Ketika kedua (malaikat) pencatat membuat catatan, satu duduk di kanan, satu di kiri.” QS Qaaf 50:17

Jenderal Charles de Gaulle adalah contoh tokoh kontroversial yang berhasil mengubah paradigma militer Prancis dari institusi yang semula terlibat kegiatan politik, menjadi alat negara yang modern dan profesional. Sejak masih berpangkat letnan kolonel, ia telah menimbulkan keresahan di jajaran militer Prancis karena tulisan-tulisannya tentang hubungan sipil dan militer (La Discorde Chez I’ennemi), teori kepemimpinan (Le Fil de I’epee), dan masa depan militer Prancis (La France et Son Armee), bertolak belakang dengan doktrin yang berlaku saat itu.

Pembangkangannya mencapai puncaknya saat ia berpangkat brigadir jenderal. Ia menolak kebijakan Jenderal Besar Philippe Petain—panglima angkatan bersenjata dan pahlawan Prancis dalam Perang Dunia I—untuk menyerah kepada Jerman. De Gaulle memilih lari ke Inggris dan membentuk pemerintahan dalam pengasingan. Pengadilan militer Prancis kemudian secara inabsentia menjatuhkan hukuman mati, pemecatan dari dinas militer, serta penyitaan hartanya, pada 1940.

Akan tetapi, sejarah Prancis saat ini mencatat Jenderal Charles De Gaulle sebagai pahlawan yang berhasil mengusir penjajah Jerman. Ia bahkan terpilih menjadi presiden selama 3 periode (1958-1968), dan membawa Prancis menjadi negara yang memerdekakan dua belas negara jajahannya. Kisah De Gaulle, terlepas dari apapun keyakinannya, adalah sebuah contoh loyalitas dan integritas. Loyalitas adalah kesetiaan pada prinsip yang dianutIntegritas adalah sikap jujur dan dapat dipercayaIntegritas muncul dari kesadaran diri yang bersumber dari hati. Integritas tidak menipu dan tidak berbohong. Integritas tidak memerlukan tepuk tangan orang lain dan sorak-sorai pujian. Integritas hanya membutuhkan tepukan halus di bahu dari malaikat.

“Setiap kata yang ia ucapkan, tentulah di sampingnya ada penjaga siap (mencatat).” QS Qaaf 50:18

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun