Mohon tunggu...
Arya Wisnu Wardana
Arya Wisnu Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030125

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Resmi Perempat Final UCL Musim ini Tidak ada Ronaldo dan Messi, Dimulainya Era Mbappe-Haaland ?

11 Maret 2021   10:18 Diperbarui: 11 Maret 2021   10:48 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : BolaSport.com

UEFA Champions League 2020/2021 telah resmi digelar dan sudah memasuki babak 16 besar. Enam belas tim tersebut memulai leg pertama pada pertengahan Februari lalu.

Beberapa hal menarik terjadi pada Leg pertama seperti Fc Porto yang berhasil menaklukkan si Nyonya Tua Juventus dengan skor 2-1 dimarkas mereka sendiri Estdio do Drago serta kekalahan telak Barcelona di Camp Nou atas tamunya Paris Saint-Germain dengan skor 1-4.

Hal tersebut menjadi pukulan bagi Juventus dan Barcelona pasalnya mereka di leg kedua harus mengejar agregat gol untuk dapat lolos kebabak prempat final UEFA Champions League musim ini.

Leg kedua babak 16 besar UEFA Champions League resmi dimulai pada Rabu 10 Maret 2021. Empat dari delapan pertandingan telah usai digelar yaitu Borussia Dortmund vs Sevilla, Juventus vs Fc Porto, Paris Saint-Germain vs Barcelona dan Liverpool vs RB Leipzigh.

Hasilnya adalah Borussia Dortmund, Fc Porto, Paris Saint-Germain dan Liverpool berhasil melaju kebabak perempat final. Sementara yang lain harus pulang dan tersingkir dari babak 16 besar UCL tahun ini.

Yang baru saja terjadi adalah gagalnya Blaugrana untuk comeback melawan PSG karena hanya mampu bermain imbang 1-1 dan mereka harus tersingkir dengan kekalahan agregat gol 5-2.

Hal tersebut menarik perhatian pasalnya dibabak perempat final UEFA Champions League musim ini tidak ada Ronaldo dan Messi. Dilansir dari Squawka gagalnya Duo Mega bintang tersebut menjadikan catatan sejarah UCL pasalnya untuk pertama kalinya sejak 16 tahun terakhir tidak ada penampilan Ronaldo dan Messi dibabak perempat final.

Ronaldo yang gagal membawa Juventus karena kalah agregat gol tandang dengan Fc Porto Nampak sedih diakhir pertandingan. Pada pertandingan tersebut Ronaldo gagal memanfaatkan peluang matang yang harusnya bisa dikonversi menjadi gol.

Sementara Messi walaupun berhasil mencetak gol pada leg kedua lewat tendangannya dari luar kotak penalti tetap tidak bisa membawa Barcelona lolos kebabak berikutnya.

Bahkan pada pertandingan tersebut Messi gagal mengeksekusi penalty yang diberikan kepada timnya setelah berhasil ditangkis kiper PSG Keylor Navas.

Walaupun Ronaldo dan Messi sudah memasuki usia tua untuk seorang pesepakbola. Mereka berhasil meraih beberapa prestasi pribadi seperti menjadi Top Skor di liga masing-masing dan memperoleh beberapa penghargaan.

Mungkin diera sekarang performa mereka harus menurun dikarenakan beberapa faktor. Ronaldo yang didatangkan Juventus dari Real Madrid dalam tiga musim terakhir Bersama si Nyonya Tua selalu menemui kegagalan untuk menjuarai UEFA Champions League.

Juventus sangat berharap kepada sang mega bintang untuk mengangkat prestasi klub dikancah eropa. Namun Juventus nampaknya kurang memberikan support kepada Ronlado di lini tengah seperti hal nya saat di Real Madrid yang disupport pemain-pemain berpengalaman seperti Luca Modric dan Toni Kroos.

Tak jauh berbeda dengan Ronaldo, Messi gagal membawa Barcelona untuk meraih piala UCL ke enamnya sejak terakhir kali mereka dapatkan ditahun 2015.

Walaupun Messi masih disupport oleh lini tengah seperti Sergio Busquet dan Jordi Alba. Namun Messi kehilangan tandemnya dilini depan yaitu Neymar dan Luis Suarez. Neymar yang hengkang ke PSG dan Luis Suarez yang berlabuh ke Atletico Madrid menjadikan Messi berjuang lebih keras untuk menemukan top performnya dengan beberapa pemain baru.

Rivaltitas Ronaldo dan Messi sudah berjalan selama lebih dari satu dekade. Dari Cristiano Ronaldo yang masih memperkuat Manchester United persaingan mereka sudah ramai diperbincangkan. Apalagi saat Ronaldo hengkang menuju Real Madrid, pertandingan El Classico selalu ditunggu jutaan fans sepak bola dari seluruh dunia untuk menyaksikan kedua mega bintang tersebut berlaga.

Dalam perolehan Ballon d'or Messi unggul satu piala lebih banyak dari Ronaldo dengan perolehan 6 piala. Namun Ronaldo berhasil membawa negara asalnya Portugal menjuari Piala Eropa di Prancis pada tahun 2016 dan membawa Real Madrid mencatat sejarah dengan menjuari UCL sebanyak tiga kali berturut-turut pada tahun 2016,2017 dan 2018.  

Persaingan antara Ronaldo dengan Messi tidak akan berjalan terus menerus. Seiring bertambahnya usia mereka tentu mengalami penurunan stamina dan fisik. Apalagi harus beradu dengan pemain muda yang memiliki kekuatan fisik yang lebih fresh sehingga mereka tidak selalu mencapai top perform disetiap pertandingan. Hal tersebut memunculkan Era baru dimana banyak fenomena pemain muda yang mencuri perhatian penggemar sepak bola. Mbappe dan Haaland adalah contoh dari sekian banyak pemain muda yang menonjol pada beberapa musim terakhir ini.  

Kylian Mbappe yang dibeli dari AS Monaco dengan bandrol yang cukup mahal karena sebagai pemain muda berhasil menorehkan musim yang impresif dengan klubnya. Tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan klub barunya semenjak kepindahannya dari AS Monaco, Mbappe berhasil membawa PSG menjuari Ligue 1 dimusim pertamanya. Apalagi PSG yang diperkuat pemain bintang seperti Neymar membuat Mbappe memiliki tandem yang mengerikan dilini depan untuk pertahanan lawan. Haaland langsung memberikan  dampak besar kepada Borussia Dortmund dimusim pertamanya sejak pindah dari RB Salzburg. Bahkan di UCL musim ini ia tercatat sebagai Top skor sementara dengan torehan sepuluh gol.

Mereka berdua berhasil menjadi pahlawan dalam membawa klubnya melaju ke babak 8 besar UCL musim ini. Mbappe yang mencatat Hattrick di leg pertama melawan Barcelona dan mencetak satu gol di leg kedua berhasil menyingkirkan Blaugrana pada Babak 16 besar. Sementara Haland yang berhasil mencetak brace pada leg kedua saat bertemu Sevilla menjadi kunci Dortmund melaju ke babak perempat final UCL musim ini. Penampilan keduanya patut dinantikan dipageleran UCL musim ini untuk membuktikan siapa tim terbaik di Eropa dan  mengangkat Piala Si Kuping Besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun