Mohon tunggu...
Arya Wisnu Wardana
Arya Wisnu Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030125

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Liburan di Tengah Pandemi, Pantai Widodaren

3 Maret 2021   15:43 Diperbarui: 3 Maret 2021   15:55 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liburan adalah keinginan setiap orang, dengan rutinitas dan kesibukan sehari-hari yang padat tentu liburan sangat diperlukan. Liburan tentu saja memiliki manfaat diantaranya menjauhkan dari stress, meningkatkan kesehatan mental, mempererat hubungan dengan orang terdekat dan masih banyak lagi. Untuk berlibur tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti dengan siapa kita akan berlibur, situasi dan kondisi serta memperhatikan prakiraan cuaca. Apalagi sekarang pandemi Covid- 19 (corona virus) masih berlanjut. Pemerintah Indonesia juga sudah berusaha dengan mengeluarkan kebijkan seperti PSBB, larangan mudik dan himbauan menerapkan 3M dan physical distancing.

Saat liburan semester 1 kemrarin aku dan teman-temanku memutuskan untuk berlibur. Kita ingin melepaskan rutinitas selama perkuliahan dengan berlibur di Pantai Widodaren, tentu saja dengan mempertimbangkan banyak hal. Pertama kita memilih pantai sebagai tempat liburan karena tempatnya yang luas sehingga mengurangi terjadinya kerumunan orang. Selanjutnya kita memilih Pantai widodaren yang terbilang masih sepi pengunjung karena akses menuju pantainya pun cukup sulit seperti jalan yang belum diaspal dan minimnya penunjuk arah. Pantai Widodaren terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Tepatnya, Pantai ini terletak disebelah timur Pantai Ngrenehan.

Sabtu 6 Februari 2021 kita memutuskan untuk pergi berlibur ke Pantai Widodaren. Kita berkumpul dirumahku karena kebetulan rumahku paling selatan dari rumah teman-temanku yang lain. Aku dan 9 temanku berangkat pukul 8 pagi, memang terbilang cukup siang karena beberapa temanku terlambat bangun tidur dan harus sarapan. Kita menggunakan 5 motor dengan setiap motor berboncengan 2 orang. Setelah perjalanan sekitar 1 jam dari Berbah kemudian melewati Jalan Wonosari kita memutuskan untuk mampir disebuah minimarket. Disana kami beristirahat dan membeli beberapa minuman dan camilan,  karena cuaca hari itu memang cukup panas. Setelah istirahat beberapa menit kita melanjutkan perjalanan menuju Pantai Widodaren yang masih cukup jauh.

Setelah perjalanan yang lumayan lama kebetulan motor yang aku tunggangi bersama temanku hampir kehabisan bensin. Karena tadi lupa mengisi dipom dan sudah cukup jauh juga dari jalan raya, akhirnya aku mencari penjual bensin eceran yang biasanya ada dipinggir jalan. Lumayan lama kita mencari, akhirnya kita menemukan penjual bensin eceran dan aku meminta temanku yang lain untuk menungguku sambil terus berjalan pelan-pelan. Setelah selesai membeli bensin, aku dan temanku langsung melanjutkan perjalanan untuk menyusl teman-temanku yang lain. Namun entah aku yang teralalu lama atau mereka yang terlalu cepat hingga aku tidak melihat temanku yang lain. Cukup lama kita tertinggal, aku menyuruh temanku untuk menelfon salah satu dari mereka untuk berhenti dan menungguku. Ternyata jaraknya cukup jauh juga setelah aku bertemu teman-temanku yang lain. Kemudian kami istirahat sebentar diatas motor masing-masing dan meminum minuman yang kami beli di minimarket tadi.

Setelah istirahat kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Pantai Widodaren. Tibalah kita di Pos Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) dengan biaya perorang sebesar 10 ribu rupiah. Selesai membayar kami diarahkan untuk menuju Pantai Widodaren yaitu dengan jalan terus kemudian saat bertemu pertigaan belok ke kiri. Jalan yang kita lewati menuju pantainya kurang bagus karena masih berupa tanah yang belum diaspal dan masih dipenuhi bebatuan sehingga kita harus berhati-hati agar motor kita tidak rusak. Setelah cukup lama melewati jalan tersebut yang jaraknya kurang lebih 1,5 kilometer akhirnya kami sampai diparkiran pantai widodaren. Selesai kami memarkirkan kendaraan, ternyata kita masih harus berjalan sejauh kurang lebih 200 meter untuk sampai di pantai. Kita harus melewati tebing yang langsung berhadapan dengan laut dan menyusuri jalan setapak, karena kita berjalan diatas tebing jadi kita harus menurunin tangga untuk sampai di pantainya.

Sesampainya di pantai kita langsung disuguhkan dengan pemandangan pasir putih yang cukup luas dan tebing-tebing yang terkena deburan ombak air laut. Perjalanan yang melelahkan melewati jalan yang sulit dan teriknya matahari seperti terbayar dengan pemandangan yang disuguhkan di Pantai Widodaren ini. Beruntungnya kita karena dipantai itu hanya ada 3 orang sehingga kita lebih aman daripada banyaknya pengunjung yang dapat menimbulkan kerumuman. Setelah berjalan melihat sekeliling pantai, kita langsung menaruh barang-barang yang kita bawa dibawah tebing yang agak menjorok kedalam dan bersantai dibawahnya untuk istirhat sebentar. Kemudian kami mulai berswafoto dan bermain bola karena kebetulan salah satu dari temanku ada yang membawa. Setelah kita bermain aku dan temanku istirahat kembali karena hari sudah semakin siang dan matahari sudah diatas kepala.

Kejadian tak terduga terjadi saat aku dan temanku sedang santai-santainya beristirahat. Tiba tiba ada ombak yang cukup besar hingga samapai ditempat kita sedang duduk istirahat. Semuanya panik menyelamatkan barang kita masing-masing, namun usaha itu sia-sia karena ombak yang datang begitu cepat dan membasahi semuanya. Untung saja semua barangku aku gantung ditebing sehingga tidak basah sedikitpun. Beda cerita dengan temanku yang semua barang bawaannya basah sampai telfon gengamnya yang didalam tas pun ikut terendam dan akhirnya rusak tidak bisa dinyalakan. Setelah kejadian itu kita langsung naik untuk mengeringkan barang bawaan yang terkena ombak. Kita juga mencari kamar mandi untuk membersihkan tubuh kita dari pasir pantai dan kebetulan sekali ada warung di sebelahnya, sehingga kita dapat bersantai dan memesan makanan untuk menghilangkan rasa lapar dan berlindung dari teriknya matahari.

Jam sudah menunjukan pukul 1 siang dan kita memutuskan untuk pulang setelah beberapa lama kita beristirahat di warung tersebut. Kita mulai berjalan kaki lagi untuk sampai diparkiran yang lumyan jauh dari warung. Setelah sampai diparkiran kita langsung menuju ke arah jalan pulang dan memakan waktu sekitar 2 jam untuk sampai. Sesampainya dirumahku kami memesan makanan lewat aplikasi online dan melaksanakan  sholat berjamaah. Aku bersyukur bisa liburan dengan teman-temanku walaupun kondisi pandemi masih terjadi. Alhamdulilah kita semua masih diberi keselamatan sampai rumah masing-masing yang penting tetap menjaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan dari pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun