Mohon tunggu...
Abang Eddy A
Abang Eddy A Mohon Tunggu... Foto/Videografer - PNS

Pernah bekerja sebagai Analis Pengembangan Sarpras PAUDNI dan bergiat di lembaga pengkajian dan peradaban Islam, Tajdid Institute. Saat ini tinggal di Portsmouth, UK.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Sting Berceloteh Soal Dinas Luar

9 Oktober 2012   15:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:01 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1349798825174819862

(nikmati lagu Man in a Suitcase di : http://www.youtube.com/watch?v=3bzyGp1Fcu8) Man in a Suitcase adalah nomor paling seksi diantara banyak nomor keren dari The Police. yang bikin seksi lagu ini adalah ketukan drum-nya yang centil, ritmik dan tentu saja, memancing goyang. enggak habis pikir saya, The Police bisa menyajikan aransemen yang begitu langka dan sulit diduga seperti yang mereka sajikan di lagu yang tercantum dalam album "Zenyatta Mondatta" ini. meskipun paling rancak -meskipun simpel- aransemennya diantara nomor-nomor lain dalam "Zenyatta Mondatta", lagu Man in a Suitcase ini bukan salah satu dari banyak hits The Police. Man in a Suitcase seolah tenggelam diantara hits-hits evergreen-nya The Police, seperti : Every Breath You Take, Walking On The Moon, Roxanne, Don't Stand So Close To Me, atau lagu The Police yang paling enggak disukai para personilnya, De Do Do Do, De Da Da Da, yang justru sempat masuk nomor 5 di UK Singles Chart dan nomor 10 di Billboard Hot 100 tahun 1980. walau enggak pernah masuk charts manapun, tapi Man in a Suitcase ini salah satu lagu yang berpengaruh bagi musisi-musisi pengusung musik SKA, seperti Save Ferris, Rancid atau Reel Big Fish. George Starostin, seorang scientist berdarah Rusia yang juga seorang reviewer musik mengatakan,"Sting menulis lirik Man in a Suitcase yang sarkas dan murung. sementara dua rekan lainnya membantu Sting memuntahkan kekesalannya dengan kemasan SKA yang justru membuat lagu ini menjadi jenaka dan ceria." lagu yang menyajikan spontanitas kreativiti dari Stewart Copeland, sang drummer, yang selalu memukau ini, bercerita tentang seseorang yang selalu melakukan perjalanan, sering pergi jauh dari rumahnya untuk suatu pekerjaan. rumahnya adalah dimana si koper (suitcase) berada. "I'd invite you back to my place, It's only mine because it holds my suitcase, It looks home to me alright but it's a hundred miles from yesterday night...!"teriak Sting. setidaknya, ada beberapa quotes dari lirik yang saya sarikan tentang kekesalan Sting, dan mungkin juga kekesalan member The Police lainnya, yang mereka ungkapkan lewat lagu Man in a Suitcase ini : quotes pertama : must i be the man in a suitcase... Sting merasa dia harus pergi ke tempat bekerja menurut petunjuk dari koper-nya. kemana koper pergi, dia seolah-olah merasa ada didalamnya, dan harus ikut manut saja kemana koper itu pergi. dan dia merasa terjebak didalamnya. quotes kedua : is it me, the man with the stranger's face... Sting merasa dalam traveling-nya dia ketemu dengan banyak orang yang tidak dia kenali, dan dia merasa tersiksa karenanya. terlalu banyak bertemu orang yang enggak dikenal secara pribadi, bagi Sting adalah sesuatu yang memuakkan. quotes ketiga : another key for my collection... Sting merasa dia seolah-olah sudah jadi kolektor kunci, saking seringnya keluar masuk hotel. quotes keempat : for security  i race for my connection... sepertinya, sumber perasaan amannya cuma ada didalam ruangan hotel ketika dia melakukan perjalanan. dan kopernya merupakan satu-satunya yang bisa dengan bebas dia akui sebagai miliknya. quotes kelima :  bird in a flying cage you'll never get to know me well... Sting merasa jadwal penerbangan seperti sebuah jebakan. quotes terakhir : the world's my oyster a hotel room's a prison cell Sting bilang betapa kecilnya dunia ini. dan dia merasa seperti seorang tahanan penjara didalam ruangan hotelnya. mengikuti kemana koper pergi, bertemu dengan banyak orang yg gak dikenali scr pribadi, keluar masuk hotel, merasa aman hanya ketika ada dalam kamar penginapan, hanya merasa koperlah harta satu-satunya, ngejar jadwal penerbangan dan akhirnya kalau kelamaan ngerasa kamar penginapan jadi sebuah penjara... adalah perasaan konkret para personil The Police yang diungkapkan lewat Man in a Suitcase. kalau mereka saja yang punya banyak duit dan banyak penggemar sampai menggerutu dan merasa sebagai  Man in a Suitcase, apalagi mereka yang duit-nya pas-pas-an dan betul-betul gak ada kenalan ditempat-tempat yang harus ditempuh karena tujuan pekerjaan, seperti : SAYA. jadi berhentilah menyebut saya kurang mensyukuri nikmat-Nya, karena walau toh saya merasa sebagai Man in a Suitcase, saya toh tetap aja memenuhi tugas dines luar yang bagi saya mah membosankan. aneh, kalau ada orang yang iri sama orang yang sering dines luar, bagi saya. apalagi irinya karena duit perjalanan mah. saya sih lebih enak kalau keliling itu wisata, bukan kerja. daripada cari duit dari dines luar, mending cari peluang dari obyekan-obyekan diluar jam kerja. gak usah pake nenteng koper kesana kemari, keluar masuk hotel, cang-cing-cong ngomong normatif dan bahasa klise dimana-mana...capek. lho, kok malah jadi saya yang curhat ya... ah, pokoknya The Police is the Best, dan Man in a Suitcase adalah lagu goyang yang paling keren... apalagi didengarkan pas lagi Dinas Luarrrrrrr !!!! (aea) dimuat juga di : rockabilia.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun