Mohon tunggu...
Arya Prima
Arya Prima Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi Kawan?

6 September 2018   00:55 Diperbarui: 6 September 2018   01:30 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Halo kawan kawan,sebelum saya menceritakan bagaimana kecintaan, keresahan dan perhatianku dengan lingkunganku, aku ingin memperkenalkan diriku dahulu. Namaku Arya Prima Putra, biasa dipanggil Aryak, Yak, Ar atau apapun itu. Aku sedang menempuh pendidikan di Tanah Pasundan yaitu Telkom University. 

Menurutku lingkungan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita, oleh karena itu kita harus tau pengetahuan akan masalah lingkungan hidup agar kita bisa mengatasi dan menanggulangi bermacam permasalahan yang ada di negeri ini karena itu termasuk permasalahan yang ada di negeri kita Indonesia tercinta ini kawan.

 Contoh Buang sampah sembarangan, fasilitas gratis yang diberikan tidak dijaga, karena itu pentingnya kedisiplinan dan karakter bangsa yang dirubah, ayo kawan kawan mulailah dari hal yang kecil, karena kalau bukan kita sendiri, siapa lagi?. Pengalamanku sewaktu mendaki gunung dekat kota asalku, waktu itu aku dan kawan kawanku mendaki dan sesampainya diatas sana kami menemukan sebuah kondisi gunung yang tidak layak dikatakan gunung, sampah bertebaran dimana mana. 

Tempat yang seharusnya dinikmati malah dirusak kalayak ramai, semenjak teknologi semakin canggih, mereka yang mendaki tidak lagi pada tujuan yang sebenarnya, tujuan yang seharusnya menikmati sekaligus menjaga berganti menjadi hal pencitraan. 

Miris? Sangat, tetapi jika bukan kita, siapa lagi? Mulailah aku dan kawan kawan memungut sampah yang bertebaran untuk dimasukkan kedalam sebuah karung, karung beras yang kira kira 20kg itu penuh dengan sampah, kamipun turun dari gunung dengan membawa karung itu agar bisa dimanfaatkan, diolah dan diletakkan di tempat yang tepat. Pikirmu aku malu? Tidak, aku dan kawan kawan bangga bisa membantu dan merawat gunung dan lingkunganku. 

Karena dengan hal kecil yang bisa aku lakukan, aku yakin bisa berdampak besar kedepannya. Sebelum aku tutup cerita singkat ini, ada peribahasa mengatakan "Pikiranmu akan menjelma menjadi kata kata yang terucap, kata katamu akan menwujudkan tindakan, tindakanmu akan membangun kebiasaanmu dan kebiasaanmu akan membentuk karaktermu sedangkan karaktermu akan menentukan nasibmu!" Maka dari itu kawan kawan, benahi dirimu dan aku pun begitu. 

Jadilah orang orang yang berguna untuk orang orang disekitarmu, dan jagalah lingkungan karena bagiku lingkunganku mencerminkan "harga" ku, apabila aku berada di lingkungan yang bisa mengeluarkan yang terbaik dariku, maka aku akan menjadi cemerlang, begitu juga dengan dirimu dan lingkunganmu kawanku. Sekian cerita singkat dariku, bukan bermaksud menggurui, aku juga terus belajar hanya saja berharap pengalamanku ini bisa sebagai contoh untuk menjaga lingkungan kita lebih baik lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun