Mohon tunggu...
arya pratama ashari
arya pratama ashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

emosi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emosi pada Remaja dan Dampaknya

25 Juni 2021   09:50 Diperbarui: 25 Juni 2021   10:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emosi adalah reaksi terhadap situasi eksklusif yg dilakukan oleh tubuh. Hal yg biasa nya berkaitan menggunakan kegiatan berpikir (kognitif) seorang yaitu sifat yg intensitas menurut emosi, yg mana dikarenakan hal pada presepsi akan situasi yg terjadi. Emosi sebagai  aspek yg mempunyai dampak besar  atas perilaku manusia selama ini. Hal itu dibarengi menggunakan dua aspek yg lain, yaitu adanya daya pikir (kognitif) & psikomotorik (konati), umumnya emosi dikenal menggunakan aspek afekti, hal ini adalah menurut penentuan perilaku, yg sebagai prediposisi dari sikap manusia

Pada masa remaja sering kali dikaitkan dengan emosi yg tidak stabil. Pada masa tersebut, remaja mungkin akan gampang merasa marah  walaupun tidak ada penyebab yg jelas. Remaja bisa dibilang labil karena berada pada masa pencarian jati diri menuju dewasa. Meskipun begitu, pasang surutnya emosi yg terjadi akibat mudah marah wajib  segera diketahui penyebabnya. Dengan begitu, keadaan jiwanya lebih damai & mungkin juga menurunkan stres yg tengah dirasakan.Dikutip dari halodoc terdapat beberapa faktor penyebab remaja mudah merasa marah,diantaranya sebagai berikut :

  • Sedang merasa tertindas
  •  Salah satu penyebab remaja gampang merasa marah ialah karena dirinya sedang merasa tertindas. Orang tersebut akan belajar untuk menjadi berdikari dan memandang sebagian besar otoritas menjadi sebuah penindasan pada orang lain.
  • Mengalami depresi
  • Depresi dapat menjadi penyebabkan seseorang remaja  mudah marah. Hal tersebut,disebabkan karena adanya penumpukan rasa gundah atau sedih yang terpendam selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
  • Adanya perasaan cemas
  • Sebuah perasaan cemas yang tidak kunjung mereda juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab remaja mudah merasa marah.
  • Mengalami kebingungan secara sosial
  • Mayoritas remaja pasti akan masuk kelingkungan sosial. Dirinya akan mulai berinteraksi dengan lingkungan barunya, terkadang hal ini terbilang tidak mudah bagi sebagian orang dan akan menjadi penyebab seseorang mudah untuk merasa marah.
  • Mengalami pubertas
  • Pubertas pada remaja ialah hal yang wajar menjadi penyebab seorang mudah marah,dikarenakan pada masa pubertas pasti terjadi perubahan hormon dan perkembangan fisik yang membuat seseorang mengalami sikap labil secara emosional.

      Sifat marah adalah sebuah emosi yang normal yang pasti dimiliki oleh semua orang. Sama seperti halnya perasaan cemas dan stres, sifat marah juga bisa memberikan manfaat yang baik jika di eksperesikan dengan cara yang sehat dan bisa dikendalikan. Pada kenyataanya, marah juga bisa menolong sebagian orang untuk berpikir lebih rasional. Namun, jika kemarahannya tidak sehat, seperti keseringan marah, memendam amarah dalam waktu yang cukup lama dan meluapkan amarah dengan cara membludak, bisa memberikan dampak  buruk pada kehidupan pribadi dan juga kesehatan secara keseluruhan.

Dikutip dari halodoc terdapat beberapa dampak negatif akibat merasa marah atau emosi yang tidak stabil untuk kesehatan,diantaranya ialah :

  • Dapat meningkatkan resiko penyakit jantung
  • Meningkanya resiko terkena strok
  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh
  • Dapat memperburuk kecemasan pada diri kita
  • Membuat pelakunya merasa depresi
  • Dan juga dapat merusak paru-paru.

Selain itu,didalam pandangan islam, emosi identik dengan nafsu yang telah dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, nafsu inilah yang membawa kita menjadi pribadi yang baik atau buruk, budiman atau preman, pemurah atau pemarah, dan lain sebagainya. Nafsu dan amarah juga cenderung membawa manusia kearah yang negatif.Namun,ada juga cara kita untuk menahan amarah atau emosi seperti yang dilakukan oleh baginda Rasullullah SAW,dikutip dari republika, ketika Rasulullah SAW berjalan bersama Anas ra, tiba-tiba ada seorang Badui yang mengejar dan menarik serbannya dengan keras. Anas berkata, "aku melihat bekas tarikan serban tersebut pada leher Rasul." Lalu Badui berkata, "wahai Muhammad, berilah aku dari harta allah yang ada padamu. "Rasul menoleh sambil tersenyum dan memerintahkan sahabat agar memberi harta cukup banyak kepadanya. Sikap nabi ini menggambarkan betapa hebatnya kemampuan beliau dalam menahan emosi pada saat itu.

Tidak hanya itu,ketika ada seorang laki-laki mendatangi Rasul SAW lalu berkata, "berilah aku nasihat. " Rasul bersabdah, " jangalah marah." Lelaki terebut mengulangi permintaannya beberapa kali tetapi beliau tetap menjawab, "janganlah marah." (HR al-Bukhari).Dan, apabila mengingat Allah swt lalu berlindung kepada-Nya dari kejahatan setan maka akan memberikan ketentraman pada hati secara signifikan. "Bila salah seorang dari kamu marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk, bila kemarahan masih belum hilang hendaklah ia berbaring." (HR Ahmad).Selain itu,saat Rasul SAW melihat seseorang sedang marah besar beliau bersabda," aku akan ajarkan kalimat-kalimat kalau dia membacanya akan hilang kemarahannya. Kalau dia mengucapkan nya A'udzubillahi min as syaitoni ar rajiim pasti akan hilang amarahnya." (HR Bukhari dan Muslim).

Refrensi :

Halodoc

Halodoc

Republika

James W. Kalat. (2020). Biopsikologi Edisi ketigabelas Jakarta : Penerbit Selemba Humanika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun