Mohon tunggu...
Arya Pradana Budiarto
Arya Pradana Budiarto Mohon Tunggu... Dokter - Jurnalis Independent / Dokter Olahraga / Doping Control Officer / Travel Business / Lecturer

Penulis independen, menulis berdasarkan fakta dan data serta pengalaman hidup. tinggal di Rusia 🇷🇺, Swiss 🇨🇭, Arab Saudi 🇸🇦 dan Indonesia 🇮🇩 tentunya. 📩📝 aryapradanabudiarto@mail.ru

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kaya Mendadak di Rusia! Beli Dollar di Rusia dan Jual Dollar di Luar Rusia

1 November 2022   09:06 Diperbarui: 1 November 2022   09:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai tukar Dollar dan Euro yang rendah menghadapi mata uang Ruble Rusia ( Dokumen pribadi penulis )

Beli Dollar Jual Dollar di Luar Rusia! Pekerjaan Baru yang Menjanjikan di Rusia karena akan Kaya Mendadak

Yekaterinburg, Rusia - Konflik Rusia dan Ukraina yang melibatkan negara-negara lain di Eropa bahkan juga dunia memang sudah hampir lebih dari setengah tahun. Selama lebih dari 6 bulan bukan hanya Rusia atau Ukraina saja yang terkena dampaknya tapi juga semua masyarakat di dunia. Bahkan banyak negara yang sudah mengalami krisis ekonomi atau resesi besar-besaran. Tidak jarang juga ada beberapa negara yang bangkrut seperti Sri Lanka.

Rusia dan Ukraina memang memegang peranan penting bagi perekonomian dunia. Dimana kedua negara ini memiliki banyak sekali sumber daya alam yang sangat melimpah untuk perputaran roda ekonomi dunia. Seperti minyak, gandum hingga banyak lagi sumber daya yang berasal dari kedua negara itu. Tentunya dengan adanya konflik yang berkepanjangan dan entah kapan akan selesai ini membuat bukan hanya perekonomian Rusia atau Ukraina bahkan perekonomian terganggu.

Namun siapa sangka disaat konflik terjadi dan banyak negara mengalami gejolak ekonomi yang bisa saja jatuh ke lubang resesi atau krisis ekonomi itu tidak terjadi di Rusia. Ya di Rusia memang juga mengalami beberapa kenaikan harga barang atau kebutuhan pokok namun itu semua masih dalam kondisi yang stabil. Bahkan harga bensin di Rusia praktis tidak ada perbedaan antara sebelum konflik terjadi hingga setelah konflik terjadi.

Saat ini pun Ruble Rusia mata uang tunggal Rusia juga malah menguat kepada beberapa mata uang asing lainnya seperti Dollar Amerika, Euro mata uang tunggal Uni Eropa serta Poundsterling mata uang Inggris. Dibandingkan Rupiah mata uang Indonesia serta Lira Turki yang malah terjun dan hancur-hancuran saat menghadapi Dollar dan mata uang lainnya. Lalu dengan kesempatan dalam kesempitan ini banyak orang Rusia yang tiba-tiba menjadi kaya mendadak. Kok bisa orang Rusia menjadi kaya mendadak?

Ya tentu saja karena dengan nilai mata uang Ruble Rusia yang kuat diantara mata uang lainnya membuat orang Rusia yang gajinya dengan Ruble menjadi jumawa dan bisa membeli mata uang lainnya dengan harga sangat murah. Itu kenapa saat ini di Rusia banyak sekali orang Rusia yang membeli Dollar, Euro dan Poundsterling karena murah lalu dijual lagi di negara yang mengalami penurunan nilai tukar mata uang tersebut seperti Indonesia dan Turki atau negara lainnya.

Dulu pertama kali konflik ini terjadi tepatnya di akhir bulan februari atau awal maret nilai tukar Ruble Rusia jatuh dan drop hingga 120 Ruble per 1 Dollar Amerika namun saat ini Ruble sangat kuat hingga menyentuh angka 58 Ruble dan saat ini 60 Ruble per Dollar Amerika, tentunya ini sangat murah sekali bagi orang Rusia atau orang yang tinggal dan bekerja di Rusia yang sehari-harinya menerima uang gaji dalam mata uang Ruble. Tentunya berbanding terbalik dengan kondisi orang yang tinggal di Rusia namun gajinya dengan Dollar Amerika. Ya gajinya akan terasa lebih kecil karena nilai tukar Dollar ke Ruble Rusia menjadi lebih kecil padahal kebutuhan sehari-hari selama di Rusia mereka menggunakan mata uang Ruble Rusia.

Itulah mengapa saat ini banyak sekali orang Rusia yang mempunyai pekerjaan baru dan menggiurkan yakni membeli Dollar Amerika, Euro dan Poundsterling Inggris lalu menjualnya di negara lain yang memang nilai mata uangnya berbanding terbalik seperti Ruble Rusia yaitu malah jatuh menghadapi tekanan mata uang Dollar, Euro dan Poundsterling. Dengan kata lain saat mempunyai uang Ruble lalu membeli Dollar lalu menjualnya di Indonesia dimana mata uang Indonesia Rupiah jatuh nilainya menghadapi Dollar Amerika.

Jika perang berlangsung lama dan sanksi terhadap Rusia makin banyak tentunya malah membuat mata uang Ruble terus menguat sehingga semuanya akan menjadi terbalik kondisinya. Karena semula diprediksi dengan sanksi yang diberikan kepada Rusia akan membuat perekonomian Rusia menjadi luluh lantah dan nilai mata uang Ruble menjadi jatuh berkeping-keping namun kenyataannya malah membuat orang Rusia kaya raya dengan mata uang Rublenya.

Bagaimana menurut anda kondisi ini sangat unik bukan, sepertinya memang Rusia sudah menghitung betul setiap jengkal langkahnya dalam percaturan dan perputaran kehidupan di dunia ini bukan.

Penulis

Arya Pradana Budiarto, 27 Oktober 2022

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun