Mohon tunggu...
Arya Paramita
Arya Paramita Mohon Tunggu... Penulis - Dreamer

Traveler

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Batakno, Puntangna, dan Keseimbangan Alam

12 Juli 2020   22:26 Diperbarui: 13 Juli 2020   09:14 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mas Aris, seorang rekan jurnalis Kompas, pernah cerita ke saya. "Mas Arya, kalau kamu mau melestarikan flora dan fauna dan mau memahaminya, jangan cuma bicara angka, tapi coba lihat apa perannya terhadap keseimbangan alam," ujarnya hari itu. 

Saya pun membaca beberapa referensi. Intinya, Owa Jawa ini memiliki peran membantu pembentukan hutan secara alami. Kok bisa? Ya bisa. Jadi Owa itu memakan buah-buahan di hutan. Lalu buah yang sudah dicerna Owa dikeluarkan melalui kotorannya alias pupnya Owa. Nah, kotoran itu menjadi benih yang tersebar di sekitar habitatnya dan akan tumbuh menjadi pohon baru. Sehingga alam di sekitarnya terjaga. 

Apa ada manfaatnya untuk manusia? Nah, jelas ada banget. Hutan yang lestari itu akan menjadi sumber air, pencegah banjir dan longsor, sekaligus menjaga kualitas udara yang sehat. Itu semua akan dinikmati oleh manusia. Menjaga hutan di gunung Puntang kawasan pegunungan Malabar, berarti menyelamatkan warga di sekitar sungai Citarum dari ancaman banjir lho. Masih inget banjir besar di sungai Citarum beberapa waktu lalu kan? 

Nah, dengan demikian, kita sudah berkontribusi untuk mewujudkan target SDG nomor 15 yaitu menjaga ekosistem darat. Karena melindungi, memulihkan dan mendukung pengelolaan hutan secara berkelanjutan dan mencegah hilangnya keanekaragaman hayati itulah yang kita lakukan. 

Jadi jelas kan? Bahwa flora fauna itu harus dijaga. Lalu, masih soal melestarikan hutan, mereka juga sudah menanam 15.000 pohon. Apa manfaatnya? Ternyata bukan hanya untuk cadangan air dan proteksi banjir dan longsor. Pohon itu nantinya akan berfungsi sebagai pohon pelindung tanaman kopi. Seperti yang dilakukan oleh pohon yang sekarang sudah tinggi menjulang. 

Apakah pohon itu harus dijaga? Ya pastinya. Masyarakat desa kini aktif melakukan kegiatan ranger alias penjaga hutan. awalnya hanya ada dua orang yang aktif. Tapi kini jumlahnya sudah mencapai 47 orang dan sudah mendapatkan penghargaan. Mereka kini "memagari" hutan dari ancaman kebakaran. 

Cerita Manusia yang Hakikatnya Berdaya

Sekarang bagaimana kehidupan manusianya? Kan butuh uang juga untuk makan. Di sinilah kolaborasi itu terjalin. Pertamina bersama masyarakat di sekitar Gunung Puntang bekerjasama. Komitmennya sama, mau melestarikan alam sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakatnya. Di sinilah kopi itu punya peran. 

Ya, kopi Puntang, si kopi juara dunia di sebuah perhelatan kopi di Atlanta Amerika sekitar tahun 2016. Oke kembali ke cerita Abah Onil, beliau bilang, bahwa kopi ini memberi manfaat ekonomi untuk warga. Karena ada pembinaan dan pendampingan yang diberikan dari teman-teman Pertamina. Kalau bicara angka ya, dulu pendapatan mereka sekitar Rp 150.000,- per panen. Sekarang? Bisa tembus Rp. 500.000 lho. Angka yang signifikan untuk mereka. 

Petani kopi mulai mengolah kopi dan satu unit koperasi diaktifkan kembali dengan anggota yang baru. Alhamdulillah kegiatan mereka yang dilakukan berkelompok ini pun berkembang. Kelompok awal yang didampingi beranggotakan 137 orang warga. Sekarang, ada 2 kelompok yang didampingi dengan total anggota mencapai 197 orang. 

Mereka juga mandapatkan pelatihan bertani kopi secara organik. Semua sisa proses produksi kopi digunakan sebagai pupuk. Jadi tidak ada limbah yang terbuang. Selain itu mereka juga mendapat pelatihan menjadi barista. Profesi yang menarik terutama di era sekarang saat banyak kedai kopi menjamur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun