Mohon tunggu...
Aryanto Husain
Aryanto Husain Mohon Tunggu... Freelancer - photo of mine

Saya seorang penulis lepas yang senang menulis apa saja. Tulisan saya dari sudut pandang sistim dan ekonomi perilaku. Ini memungkinkan saya melihat hal secara komprehensif dan irasional.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Birokrasi di Dunia Metaverse, Mungkinkah?

26 Desember 2021   20:51 Diperbarui: 29 Desember 2021   03:16 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelayanan publik di instansi pemerintahan (Foto: KOMPAS.com/AMRAN AMIR)

Dunia bermain selalu cepat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Dengan teknologi ini, sejak 1962 kita telah bisa menonton film tampak nyata dan hidup.

Sensorama, yang dianggap sebagai embrio virtual reality, telah bisa melibatkan berbagai indra sehingga tontonannya sangat menghibur.

Mengikuti jejak gaming technology, media sosial facebookpun ikut bermetamorfosis dengan kemajuan ini. Pemiliknya Mark Zuckerberg, merubah Facebook menjadi Meta, dan bersiap memanfaatkan kemajuan teknologi virtual reality yang kini makin mengasyikan dalam dunia metaverse.

Metaverse adalah virtual reality, suatu realitas maya dimana ada kehidupan semu didalamanya. Orang bisa bermain, menikmati imaginasinya dalam bentuk avatar, animasi 3 dimensi yang hidup. Mereka tidak hanya bisa membangun rumah idamannya, sebuah kota modern pun bisa dibangun sesuai kehendak hati.

Teknologi virtual reality sejatinya juga telah diterapkan di dunia kedokteran, penerbangan, pendidikan, arsitek, militer, hiburan dan lain sebagainya. 

Di bidang militer, misalnya, tentara bisa ikut simulasi perang secara virtual. Mereka bisa merasakan sensasi perang secara nyata seperti di medan pertempuran yang sesungguhnya.

Lingkungan kerja dan dunia pemerintahan sepertinya juga tidak tinggal diam dengan kemajuan virtual reality. Bill Gates, memperdiksikan metaverse akan juga diadaptasi kedalam dunia kerja. 

Ini bukan virtual office yang menyediakan informasi yang bisa diakses melalui internet, atau layanan suara veronica yang menjawab berbagai pertanyaan custromer.

Virtual office versi metavere kita bisa membangun kantor sesuai tugas dan fungsi pelayanan yang ada di dalamnya. Pejabat dan masyarakat Avatar akan bertemu di ruang virtual menggunakan avatar. Bukan saja itu, mereka bisa merasa seolah berada di ruangan yang sebenarnya bersama-sama.

Prediksi Gates ini ternyata bukan khayalan. Akhir 2022 nanti, Kota Soul, Korea Selatan akan menerapkan ekosistem metaverse untuk layanan administrasi di semua bidang administrasi kota. Layanan ini mencakup ekonomi, budaya, pariwisata, pendidikan hingga pengaduan sipil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun