Mohon tunggu...
Aryanda Putra
Aryanda Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Still a wordsmith.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diskusi Takdir dan Jodoh

10 April 2018   19:23 Diperbarui: 10 April 2018   19:48 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Awalnya saya mendapat pertanyaan gini dari temen saya: "Emang jatuh cinta itu gimana? Pernah sih, tapi tiap deket sama orang pasti jatuh cinta, terus apa spesialnya jatuh cinta?" - Nenden

Nahloh, susah juga kan pertanyaanya, berarti cinta sejati (true love) relatif waktu dong? Jadi sebagai pengamat takdir di sini, saya pakai logika berpikir. Jadi lupakan berdasarkan ayat agama ini, berdasarkan aturan ini. Saya di sini pakai aturan logika pikiran, jadi jangan salahkan taksi online yang menggusur konvensional gara-gara logika aturan (apaan).

Gara-gara pertanyaan itu sekarang saya mikir - iya juga ya, artinya: True love it means orang pertama yang deket dan belum ngelakuin kesalahan sampai sekarang. 

Orang yang masuk di kehidupan, meskipun sporadis, tapi bisa diatur kan ya. Kita lahir di mana, dia lahir di mana, ketemu di mana. Well, sekarang jodoh itu takdir jadi masuk akal.

Tapi kalau merunut The Alchemist, kebohongan terbesar adalah ketika kita percaya kehilangan kendali atas apa yang terjadi dan dikontrol oleh takdir.

Oke jadi di sini kita punya kendali: {menjadi yang pertama dan tidak melakukan kesalahan} atau {menunggu (membuat) orang lain melakukan kesalahan dan masuk menjadi true love}

Masalahnya di kendali ini, apakah otoritas kita independen? Artinya kita punya seluruh kendali tanpa tergantung? Nggak. Kendali kita dependen: lingkungan, arus informasi, suasana hati, edukasi. Tempat lahir, orang tua, setiap peristiwa, dan banyak. 

Diketahui, kelahiran diluar kendali artinya ini berpengaruh ke faktor lingkungan, tempat lahir, orang tua. Katanya, tiap kejadian (bahkan daun jatuh) telah diatur artinya ini berpengaruh ke faktor arus informasi, peristiwa, suasana hati.

Jadi meskipun kita punya kendali, tapi ada tingkat dependensi tinggi. (Mungkin) Tingkat dependensi ini dipengaruhi oleh doa. Jadi kalo bener-bener pakai logika, takdir mutlak (mubram) cuma ada dua: hukum alam dan kelahiran.

Selain itu (jodoh, rezeki, kematian) kalau pake logika, masuk takdir yang kita masih punya kendali tapi dengan tingkat dependensi tinggi.

Sekarang study case: True love Rana, Ferre atau Arwin? True love Milea, Dilan atau Herdi? True love Cinta, Rangga atau Trian? Nahlohahaha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun