Mohon tunggu...
Arya Dipta Satria
Arya Dipta Satria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Insan muda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Global di Tengah Pandemi Covid-19 dan Perang Rusia-Ukraina

2 Oktober 2022   13:44 Diperbarui: 2 Oktober 2022   14:03 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: publika.rmol.id

Krisis ekonomi global telah mulai dapat dirasakan oleh sebagian besar negara di dunia. Dampak dari resesi global tersebut telah mulai dipersiapkan untuk dapat dihadapi dengan baik tanpa menyulitkan negaranya masing-masing. 

Faktor penyebab yang memicu resesi global adalah mulai dari dampak pandemi Covid-19 yang masih parah, hingga ditambah keparahannya oleh perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Karena hal tersebut, semakin nyatalah krisis ekonomi yang dirasakan oleh negara-negara di dunia.

Sumber: finance.detik.com
Sumber: finance.detik.com

Konflik yang terjadi pada negara Rusia dengan Ukraina mampu memberikan dampak dan pengaruh yang sangat signifikan terhadap politik internasional serta perekononimian global, Indonesia termasuk salah satunya. Konflik yang terjadi pada kedua negara tersebut memberikan pengaruh kepada kinerja perdagangan antara suatu negara dengan negara lainnya. 

Selama ini, Rusia dan Ukraina adalah negara yang menjadi produsen dan eksportir komoditas utama di dunia. Seperti minyak, gas, gandum, energi, makanan, batubara dan bahan baku pupuk global. Meletusnya perang Rusia-Ukraina ini mengganggu kestabilan produksi dan distribusi dari komoditas utama yang sangat dibutuhkan oleh banyak negara di dunia.

Sumber: detik.com
Sumber: detik.com

Kenaikan harga komoditas serta energi yang berkepanjangan merupakan salah satu akibat dari resesi global. Kenaikan harga pangan dan pupuk yang melonjak diperparah oleh konflik tersebut. Oleh karena itu, hubungan internasional dihadapi oleh suatu tantangan baru karena krisis global. 

Dampak dari masalah kesehatan yang sangat dirasakan saat ini juga ikut menyumbang suara, yaitu dari dampak pandemi Covid-19. Berbagai penerapan lockdown untuk mencegah penularan Covid-19 di beberapa wilayah negara juga menambah kekhawatiran akan perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi karena terbatasnya ruang untuk berinteraksi dan melaksanakan kegiatan ekonomi. 

Hal tersebut membuat negara di dunia memasuki keadaan yang tidak baik-baik saja, mereka ikut merasakan kerugian dari apa yang telah terjadi pada dunia.

Invasi Ukraina oleh Rusia pada 24 Februari 2022 menandakan munculnya kembali perang antar negara yang memiliki implikasi yang sangat serius bagi pasar internasional. Hal tersebut membuat potensi dari dampak ekonomi di seluruh dunia menjadi meningkat.

Pada akhirnya, membuat laju perekonomian di dunia tidak berjalan stabil. Akibat dari hal tersebut, maka dibutuhkan upaya kolektif dan sinergis untuk merealisasikan gencatan senjata, dari antara negara-negara yang terlibat secara langsung dalam perang, hingga negara-negara yang mendukung atau memihak salah satu pihak.

Diperlukan juga dukungan untuk melakukan gencatan senjata dari negara-negara yang netral, tidak memihak pihak manapun. Mereka harus Bersama-sama berupaya dalam menghadirkan gencatan senjata agar menghindari dan meminimalisasi krisis global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun