Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Tepi - Surat Kaleng

29 Januari 2023   11:11 Diperbarui: 29 Januari 2023   11:16 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaman masih muda dulu. Benda bernama surat kaleng kayaknya terasa umum banget. Dimana ada sesuatu yang diperdebatkan atau disengketakan selalu muncul surat kaleng. Tanpa nama, tanpa alamat.

Isi surat kaleng biasanya unek unek sekaligus melampiaskan emosi. Sedikit sekali yang ngasih fakta-fakta dengan bukti. Kenapa dibilang tanpa bukti? Karena kalo sudah ada bukti kenapa mesti lewat 'kaleng'?

Kaleng itu kalo kosong, dilempar dikerumunan, suaranya akan nyaring. Semua akan ambil perhatian, mencari ada apa gerangan. Tujuan lempar kaleng memang cuma mau cari perhatian. Begitu dibuka, nggak ada isinya.

Analogi surat kaleng jaman sekarang adalah Akun bodong. Sebuah alter ego yang disiapkan untuk suatu saat mau ngelempar unek- unek tanpa mau resiko orang menyerang balik dirinya didunia nyata.

Dasar dari sebuah surat kaleng adalah sifat pengecut. Dasar dari alter ego juga sarua keneh.

Dua-duanya jadi senjata untuk bikin keramaian tanpa orang boleh tahu siapa yang buat dan kadang juga untuk menjatuhkan seseorang.

Sifat pengecut itu datang karena ditularkan. Baik lewat lingkungan maupun didikan.

Sejak kecil saya berusaha nggak ngajarin sifat pengecut. Dimulai dari kali pertama anak-anak membuat akun sosial media.

Mereka gak boleh buat akun dengan sebutan yang diluar dari asosiasi pribadi  mereka. Menulis nama, baik disingkat apalagi jelas adalah satu hal yang saya minta dari mereka sebagai nama akun.

Dengan nama atau singkatan yang jelas minimal mereka akan bertanggung jawab dengan apa yang ditulis. Nggak menyerang pribadi orang hanya karena namanya nggak ketahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun