Hamparan sawah, gerigi tanah yang nampak menjulang dikejauhan, semilir angin yang menyapa sungai kadang membuat bathin ini merasa bahwa kelak ingin tinggal di tempat yang damai ini.
Saya telah berkeliling seluruh sudut pulau Jawa. Mengunjungi bahkan bermalam di berbagai kabupaten atau kota yang tak populer. Boleh dikata tidak ada satu kabupatenpun atau kota di pulau jawa ini yang tidak pernah saya kunjungi. Semata untuk merasakan dan menentukan kota mana yang kelak akan saya tinggali di masa tua.
Saya bercerita tentang harapan masa tua kepada dua orang teman yang berasal dari desa dan kini sukses meniti karir dikota tempat mereka bermukim. Dua puluh tahun lamanya mereka telah meninggalkan desanya setelah lulus dari perguruan tinggi dan kami bertemu disatu kota kecil di Jawa tengah untuk suatu urusan.
"Hahahhaa...buat tinggal seminggu dua minggu apalagi sehari, desa memang tempat yang enak dan damai ditinggali mas..setuju,"
"Bener kan!" keinginan saya terafirmasi
"Ya tapi kalo terus tinggal disana, nanti mas akan menyadari bahwa salah satu atau salah dua dari mereka akan bisa lebih kejam dari Kim Jong Un!! Mereka selalu ingin tahu,"
"Kok bisa begitu?"
"Dikota, sampeyan bisa memilih untuk mendekam dirumah atau memilih senang bergaul. Bisa beralasan sibuk ketika diundang acara keriaan tetangga, tak menulis nama di amplop ketika menghadiri hajatan, apa aja yang sampeyan mau sesuai karakter hidup sampeyan bisa pilih,"
"Memang di desa nggak bisa?"
Teman saya itu keduanya saling pandang tanpa mau terus menjawab apalagi menjelaskan.
"Jadi kalian nanti kalo pensiun mau terus dikota?" tanya saya