Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lelaki Pemikat Punai (10)

3 Januari 2021   18:46 Diperbarui: 3 Januari 2021   20:06 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hari rabu lalu," sahutku. Bau wangi lavender kembali merebak ketika tubuh Niken bergerak menepis semut kecil yang merangkak di lengan kirinya.

"Belum lagi seminggu, kamu harus tahu betapa sulitnya proses mereka menyelidiki,"

"Ya, aku mengerti. Besok mungkin ada titik terang karena penyidik akan datang ke rumahku untuk lebih mendalami kasus ini,"

"Bapakmu punya banyak musuh?" tanya Niken cepat. Aku menggeleng.

"Akan sulit menemukannya. Jauh lebih mudah menemukan siapa pembunuh ayahku," gadis itu menatap matahari yang bersembunyi dirindangnya daun Mahoni.

"Kenapa?" kejarku.

"Karena ayahku punya banyak musuh, dan mudah ditelusuri,"

"Jadi ayahmu itu..orang yang..?"

"Rentenir maksudmu?"

"Ooh bukan..maksudku..,"

"Ya, ayahku Rentenir. Begitu orang menyebutnya. Aku satu-satunya orang yang dia miliki setelah ibuku meninggal karena muntah darah yang tak berhenti  lima tahun lalu," urai Niken.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun