Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pesimisme The Blues Akankah Berakhir Sama?

8 Agustus 2020   15:02 Diperbarui: 8 Agustus 2020   14:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah kekalahan di Nou Camp 2-1 oleh Barcelona rasanya sebagai penggemar Chelsea waktu itu nyaris putus asa utk menghadapi leg kedua Liga Champion masa 2004-2005 di Stamford Bridge. Barca yang diperkuat pemain paling natural Ronaldinho, ditandem dengan Iniesta dan eto'o dengan lini belakang charles puyol dan Victor Valdes rasanya hampir mustahil Chelsea bisa mengalahkan Barcelona untuk lolos ke babak selanjutnya. Ketiadaan Didier drogba lantaran kartu merah yang diterima di leg pertama membebani Frank Lampard dan kawan-kawan.

8 maret 2005  meskipun Jose mourinho meracik squad Chelsea begitu rupa namun pesimisme saat john terry dan charles puyol memulai kick off tetap terasa. Namun apa yang terjadi ternyata the blues mengibarkan bendera biru setinggi tingginya. Puyol dan valdes dibuat lintang pukang oleh gempuran chelsea. Lampard yang dulu pemain kini pelatih the blues begitu brilian. Pemain yang konon memiliki IQ paling tinggi diantara pemain profesional lain membuat jantung deg-degan saat skor 3-2 untuk chelsea. Agregat 4-4   tidak cukup untuk meloloskan Chelsea karena nilai gol tandang Barca akan lebih berperan.

Lima goal tercipta dalam waktu tiga puluh menit pertama dan setelahnya adalah penentuan siapa yang akan lolos ke babak berikutnya. Pendukung Barca tinggal menunggu peluit akhir dari wasit Collina sampai kemudian dihancurkan oleh sundulan John Terry di menit ke -75. The blues mengakhiri rivalitas keduanya dengan  agregat 5-4 dengan lolos ke babak berikutnya.

Pertandingan leg ke-2 menjadi salah satu pertandingan akbar yang dicatat oleh hampir semua jurnalis olahraga dan saya mengkoleksi DVD yang direlease ditahun yang sama.

Dini hari nanti situasi yang sama terasa digelaran 16 besar liga champion 2019-2020 pasca kekalahan Chelsea oleh Bayern muenchen 3-0 dikandang sendiri. Dengan pemain besutan Chelsea akademi tanpa pemain mahal the blues mengalami kendala yang lebih berat untuk lolos, tetapi bukan sepakbola namanya kalau hasil akhir ditentukan oleh leg pertama.

Meski peluang kecil tetap KEEP THE BLUE FLAG FLYING HIGH.

Salam olahraga
ARYADI NOERSAID

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun