Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Tinggal Landas Tanpa Endas

2 Juni 2018   10:24 Diperbarui: 2 Juni 2018   10:31 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Jaman dulu di dalam  kelas
Sewaktu bapak pembangunan  berperan bak sinterklas
Yang suka bagi kemurahan dari bensin sampai beras
Padahal uangnya dari IMF atau Las Vegas
Pak dan bu guru berjanji di Repelita kelima kita tinggal landas.

 Bocah-bocah kecil mau yang bego sampai yang cerdas
Semua bermimpi Indonesia akan naik kelas
Dari bangsa inlander minimal bisa jadi Opas
Indonesia akan bersih dari orang-orang Culas
karena Indonesia pasti tinggal landas

 Tiba-tiba prahara melibas
Ratusan ribu Mahasiswa menerabas
Turun kejalan  merangsek dan menggilas
Bosan pada kekuasaan bertumpu pada satu otoritas
Maka satu-persatu para setan politik merasa jadi Midas

 Dalam hitungan hari sebuah orde yang sekeras cadas
Runtuh lewat pelatuk trisakti yang terlepas
Lalu penjarahan meluas
Yang tak punya Kulkas jadi punya kulkas
Maka sang negeri berubah menjadi Republik yang tak jelas

 Silih berganti tikus politik menggilir kursi emas
Saling bertukar kata-kata pedas
Kadang merasa ditindas lain hari ia yang menindas
Mengkonversi kuasa jadi pundi tak berbatas
Pendukungnya  bergerak bagai air di daun Talas

 Bangsa Ini lupa dengan kisah Sinyo Van der Plas
Sang penerus Hurgronje yang Culas
Yang dengan kefasihannya membaca Al-Ikhlas
Mengaduk-aduk tanah jawa karena tak mawas
Sekandung saling menikam, semenda saling menebas

 Kini negeri ini tak mengenal musim hujan deras
Kini negeri ini tak mengenal musim panas
Yang ada silih berganti musim kata-kata pedas
Dari para penggembira yang seolah tak punya 'Endas'
Boro-boro mau tinggal landas.

 AN
-Sajak Lapar 16 Ramadhan 1439H-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun