Mohon tunggu...
Muhammad AryaDika
Muhammad AryaDika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pesan dari langit (Tetaplah sholat, meski hidup sedang hancur-hancurnya)

Mahasiswa Administrasi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Bangsa

21 Mei 2022   19:47 Diperbarui: 21 Mei 2022   22:24 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan, meskipun tidak diperlukan, memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan seseorang. Istilah "sukses" mengacu pada peningkatan standar hidup seseorang. Akibatnya, peran pendidikan dalam kehidupan seseorang dapat didefinisikan sebagai peningkatan taraf hidup seseorang. Pendidikan digunakan untuk mengembangkan sumber daya manusia, dengan tujuan mencerdaskan mereka yang saat ini tidak terdidik. Ini adalah investasi sumber daya manusia bagi negara, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Karena sumber daya manusia yang terdidik dapat mendongkrak output dan fekunditas masyarakat, hal ini merupakan hal yang baik. Masalah kekurangan tenaga kerja, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sebagian besar disebabkan oleh standar pendidikan yang buruk. Ini adalah masalah yang dihadapi oleh hampir setiap negara berkembang, termasuk Indonesia. Lembaga pendidikan merupakan motor penggerak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia suatu negara. Ini adalah lembaga pendidikan atau lembaga yang bertanggung jawab untuk menyediakan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Sekolah juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan lain yang diperlukan di dunia global saat ini. Komunikasi, kerja tim, mengembangkan kemampuan analisis kritis, pemecahan masalah, dan penemuan hanyalah beberapa contoh.

Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia adalah pendidikan. Pendidikan juga merupakan alat sosial untuk mencapai tujuan sosial, yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup seseorang. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang digunakan untuk menilai kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai kesejahteraan, masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi dituntut untuk memiliki kualitas hidup yang tinggi pula. Pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu variabel yang dapat membantu anak-anak keluar dari perangkap kemiskinan dan masuk ke dalam situasi di mana keluarga mereka sulit mendapatkan pelayanan publik sehingga mengubah status mereka yang miskin. Fakta bahwa pendidikan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi telah menjadi pepatah dan kebenaran yang diterima. Pendidikan tidak selalu dipandang sebagai sarana konsumsi atau pembiayaan, karena pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang akan membuahkan hasil dalam jangka panjang.

Secara umum, derajat pendidikan masyarakat dapat dikatakan sebagai salah satu faktor terpenting yang mendukung proses pembangunan. Dalam Metode ini didasarkan pada gagasan bahwa pendekatan yang paling efisien untuk meningkatkan pembangunan nasional suatu negara adalah dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengintegrasikan pendidikan di dalamnya. Penting untuk diingat bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami proses ketidakseimbangan ekonomi dan pendidikan, seperti yang terlihat dari hubungan antara pencapaian pendidikan dan tingkat partisipasi, serta tingkat tenaga kerja dan pengangguran. Pendidikan terkait erat dengan masalah ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pendidikan tidak hanya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, berilmu, dan terampil, serta menguasai teknologi, tetapi juga dapat membangun suasana bisnis yang sehat dan bermanfaat bagi kemajuan ekonomi. Ini mendorong setiap orang di negara bagian untuk mandiri dalam bisnis yang adil dan sehat. Dengan kata lain, dengan secara aktif berkontribusi pada pembangunan, dapat meningkatkan pendapatan dan sebagai hasilnya, bagi pertumbuhan ekonomi.

Hampir selalu ada kesenjangan dalam hubungan antara pencapaian pendidikan dan kebutuhan akan tenaga kerja. Satu argumen adalah bahwa pendidikan dan pekerjaan adalah dua entitas yang berbeda dengan area dan fitur yang berbeda. Perbedaan itu tampak jelas, dan tak pelak lagi menyebabkan ketimpangan, karena pendidikan adalah masalah demografis, sedangkan lapangan kerja adalah komponen ekonomi dan tujuan pendidikan. Pertimbangan demografis, dalam arti bahwa pendidikan melayani masyarakat secara merata dan merata di mana-mana, saling terkait di Indonesia, yang terikat oleh ukurannya dan harus memberikan akses dan pemerataan yang sama. Faktor ekonomi berkaitan dengan optimalisasi suatu pilihan, dalam hal ini tenaga terdidik dan kerja terampil. Ketika kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan akan pekerjaan melebar, produktivitas individu terancam, yang berdampak negatif pada pertumbuhan umum.

Akibatnya, pemerintah harus memiliki prakiraan permintaan tenaga kerja serta bidang apa saja yang akan membantu pembangunan di masa depan. Hal ini untuk mengurangi terjadinya kegagalan pasar ketika pasar bebas berfungsi atau gagal menawarkan alokasi sumber daya yang efisien pasokan listrik (kegagalan pasar), memastikan bahwa permintaan dan permintaan tenaga kerja seimbang. Pembangunan di bidang pendidikan telah diposisikan secara strategis sebagai prioritas inisiatif pembangunan nasional sebagai strategi nasional. Hal ini ditunjukkan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyisihkan 20% anggaran pendidikan di berbagai tingkat pemerintahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun