Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

New Cold War: Tensi Amerika Serikat dan Tiongkok

26 Oktober 2020   11:17 Diperbarui: 26 Oktober 2020   13:27 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiri : Donald Trump (Amerika), Kanan : Xi Jinping (Tiongkok). Source :https://foreignpolicy.com/

Tiongkok adalah mitra perdagangan barang terbesar Amerika pada tahun 2018. TikTok, merupakan aplikasi berbagi video yang dimiliki oleh ByteDance Tiongkok, saat ini adalah aplikasi non-game yang paling banyak diunduh di dunia, dengan kehadiran besar di Amerika.

Persaingan negara adidaya antara Amerika dan Tiongkok juga telah memperoleh dimensi baru yang berbeda, dan mungkin menentukan keadaan dunia saat ini. 

Jika perang dingin 1.0 berkisar pada perangkat keras militer dan ancaman pemusnahan nuklir, maka perang dingin 2.0 lebih mengarah pada perangkat lunak sipil dan inovasi teknologi.

Internet muncul sebagai teknologi kontrol, bukan hanya sekedar alat komunikasi. Siapa pun yang menjalankan Internet of Things, yang menghubungkan miliaran perangkat, akan memiliki keuntungan geostrategis.

Robert Atkinson, Presiden Information Technology and Innovation Foundation, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington, berpendapat bahwa Tiongkok telah mengambil alih Amerika dalam beberapa industri maju dan berinvestasi besar-besaran untuk mencapai supremasi teknologi.

"Tiongkok menjadi lebih kuat secara teknologi dan dapat dengan mudah melampaui AS jika kita tidak bertindak," katanya.

Robert Atkinson berpendapat bahwa Amerika sangat perlu mengembangkan strategi industri nasional. Keyakinan yang tersebar luas bahwa pasar bebas, inovasi teknologi dan semangat kewirausahaan akan cukup untuk menjamin kesuksesan Amerika dalam menahan gelombang serangan yang dilancarkan Tiongkok.

Pada puncak perang dingin pada tahun 1963, pemerintah federal Amerika menghabiskan lebih banyak uang untuk penelitian dan pengembangan daripada gabungan sektor publik dan swasta dunia lainnya, kata Atkinson. Saat ini, pemerintah membelanjakan lebih sedikit untuk R&D sebagai proporsi dari produk domestik bruto daripada yang dilakukannya pada tahun 1955.

Ironisnya, para pemimpin Tiongkok saat ini mungkin telah belajar lebih banyak dari sejarah Amerika dan kemenangannya dalam perang dingin pertama melawan Uni Soviet dan bukan tidak mungkin lewat sejarah tersebut Tiongkok memiliki strategi yang lebih matang dalam mengalahkan Amerika dalam percaturan geopolitik dan ekonomi dunia

Masa Depan Perang Dingin Amerika- Tiongkok

Selain perang dagang, ketegangan hubungan diplomatik tentang pengusiran jurnalis Amerika dari Tiongkok, penegasan kedaulatan Tiongkok atas Laut Cina Selatan, masalah perbatasan di Garis Kontrol Aktual dengan India dan Sikap Tiongkok yang tidak patuh terhadap mitra ekonominya atas pertanyaan penyelidikan asal usul virus corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun