Mohon tunggu...
Aryadana A
Aryadana A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

E-Sport dan Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pendidikan Pancasila di Era Revolusi Industri 4.0

25 September 2022   23:59 Diperbarui: 26 September 2022   15:18 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDIDIKAN PANCASILA

Di zaman sekarang Pancasila harus tetap diamalkan dalam kehidupan kita, agar keberadaannya tidak hanya dijadikan simbol semata. Pancasila  dalam  sejarah perumusannya  melalui  proses  yang  sangat  panjang  oleh  para  pendiri  negara  ini. Pengorbanan  tersebut akan  sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia  ke-4. Kompetensi yang diharapkan dari pendidikan pancasila yaitu agar mahasiswa menjadi warga Negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan system nilai pancasila. Oleh sebab itu, pancasila perlu dipelajari, didalami, dan dipahami secara benar apalagi dengan terjadinya berbagai macam tindakan, peristiwa-peristiwa yang berdampak terhadap keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia seperti berita hoax, profokasi, intoleran, ujaran kebencian, tindakan-tindakan pelanggaran etika dan moral serta hal-hal lain yang justru bukanlah kepribadian bangsa Indonesia sendiri, hal-hal tersebut menunjukan betapa pentingnya pendidikan pancasila diselenggarakan diperguruan tinggi untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada generasi penerus cita-cita bangsa.

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Revolusi industri 4.0 banyak membawa pengaruh terhadap kehidupan manusia. Pengaruh positif dari revolusi industri 4.0 adalah efektifitas dan efisiensi sumber daya dan biaya produksi meskipun berdampak pada pengurangan lapangan pekerjaan. Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah persoaalan yang akan menjadi persoalan besar bagi Negara Indonesia agar dapat bersaing dengan Negara-negara luar sehingga Negara Indonesia menjadi negara yang kuat berasaskan kepada Ideologi Pancasila. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 bangsa Indonesia harus menanamkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan yang berdasarkan kepada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya revolusi industri 4.0 sehingga tantangan ideologi Pancasila semakin kompleks dan mengikuti perkembangan zaman. Tantanga itu tidak hanya datang dari ideologi liberalisme, komunisme, individualisme, atheisme, kapitalisme. Dalam kehidupan sosial, narkoba, terorisme, dan korupsi serta kebudayaan sosial. Tetapi tantangan ideologi pancasila juga datang dari segi ekonomi.   

KESIMPULAN 

Dengan demikian pendidikan pancasila diharapkan mampu memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam peran serta membangun pemahaman masyarakat antara lain, kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri, kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang, kesadaran pentingnya semangat persatuan dan kesatuan atau solidaritas nasional. 

Tantangan  yang dihadapi dalam proses penanaman  nilai-nilai  Pancasila pada  era  revolusi industri 4.0 saat ini yaitu salah satunya terletak pada peserta didik yang sudah tidak dapat terlepas dari Handphone dan Gadget. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi-informasi dari luar melalui internet  yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi  serta  Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi  (IPTEK)  menjadi  media  dalam penanaman  dan  penguatan Pancasila  di  era  revolusi  industri  4.0.

Referensi : Journal of Digital Education, Communication, and Arts "TANTANGAN DAN PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0"

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun