Analisi multi sektoral adalah teknik analisa yang berguna untuk menilai suatu faktor di mana di dalam suatu faktor terdapat daya saing yang berada dalam suatu wilayah di mana mempunyai resiko pada industry dunia di masa yang akan dating. Dalam analisis multi sector terdapat faktor-faktor industry yang mempengaruhi terhadap ke unggulan kompetitif, ekonomi wilayah mengembangkan peluang yang terjadi pada pasar baru di mana berhubungan antara faktor perkembangan yang terjadi pada industry, di mana juga mengukur kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada salah satu industry. Dalam analisis multi sector terdapat 3 persyaratan agar dapat menggunakan analisis multi sector itu sendiri yaitu analisis swot dimana analisis ini di gunakan untuk  membaca kesepakatan atau kelebihan dimana salah satu sektornya ada pengaruhnya terhadap industry yang beguna untuk memajukan atau meningkatkan daya saing ekonomi, selanjut nya yaitu analisis structural dimana analisis ini berguna untuk mengatasi masalah-masalah SWOT yang terjadi pada analisis multi sectural, dimana manfaat memakai analisis multi sectural yaitu agar dapat mengetahui pemikiran beroprasi yang terjadi di dalam suatu ekonomi wilayah. Yang trakhir yaitu analisis matrix theory yang berguna untuk membandingkan salah satu sektor industry dalam bermacam-macam kriteria, dari keuntungan menggunakan analisis matrx theory yaitu teori ini dapat mengetahui faktor perbandingan yang terdapat pada sektor basis antar wilayah di dalam perkembangan ekonomi.
      Dalam analisis multi sector ekonomi wilayah terdapat 4 pembahasan pokok yaitu yang pertama menjelaskan tentang daya saing yang terjadi di wilayah. Dimana daya saing yang terdapat di wilayah berguna untuk mendorong sebuah wilayah agar tidak menggunakan komparatif,  ada juga persaingan yang terdiri dari beberapa elemen yaitu seperti teknologi yang di gunakan, infrastruktur yang di gunakan, ke unggulan sumberdaya wilayah, dan juga terdapat penilaian resiko yang terdapat pada keputusan ivestasi dan manajemen wilayah. Selanjutnya yang ke sua yaitu inti dari kemampuan inti ini berguna  untuk mengukur daya saing yang terdapat pada sektor industry. Dan untuk mengetahui kemampuan lahan inti ini membutuhkan tingkat kekuatan dan faktor pembentuk daya tarik. Yang ke tiga yaitu dimana strategi infrastruktur di pergunakan agar dapat menentukan daya saing yang terdapat di wilayah dengan bentuk infrastruktur pendukung agar nilai suatu kegiatan dapat menambah. Aktifitas ekonomi unggulan dan manajemen dapat meningkatkan nilai dari infrastruktur strategi. Dalam menejemen itu sendiri mempunyai resiko yang mempengaruhi daya saing ekonomi wilayah dan keunggulan kompetitif yitu resikonya terdiri dari manusia, pasar ,dan alam. Terdapat solusi agar dapat mengembangkan manajemen resiko yang berada di suatu wilayah yaitu membutuhkan pendekatan agar pengembangan strategi bisa dapat melihat resiko dalam segi eksternal atau internal.