Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbangun

15 Desember 2018   05:05 Diperbarui: 15 Desember 2018   05:14 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku berada di ruangan ini, ini kamar tidur, kan?? Tubuh ini terasa begitu penat. Seharian aku berjalan-jalan tidak karuan. Entah apa yang aku cari tadi. Selain itu, ya, kegiatan di kampus tadi betul-betul membosankan. Apa, apa masih ada harapan bagiku untuk melanjutkan studi ini??  "Lebih baik buka Line," pikirku. Entah mengapa, setiap kali aku merasa bosan, maka pikiran ini pasti akan tertuju kepada Line. Entah mengapa, hidup ini terasa cukup berat dengan semua problematikanya. Mengapa bisa begini?? Bahkan, setelah membuka Line-pun, aku merasakan suatu keganjilan. Tidak biasanya, grup-grup yang selalu ribu itu, sekarang diam seribu bahasa. Aneh, padahal sudah jam 11.54. Biasanya sudah lebih dari seribu pesan belum terbaca. Aku tidak paham. Mengapa hal seperti ini bisa terjadi?
"Lah, kok begini?? Kapan bagusnya?? Halah!!! Aku tidak ingin hal ini terulang berkali-kali. Cepatlah!! Cepatlah!!! Keluarkan semua dinamika kata-kata kalian itu. Dasar anjing!!!" Mengapa aku bisa sekasar ini sekarang?? Apa kejiwaan aku memang sudah sableng sedikit??
"Sudahlah. Lebih baik aku tidur."
Sreet!!! Sreet!!!
Suara apa itu??? Mengapa malam-malam ini terdengar suara kresek-kresek seperti itu?? Ah, sudahlah. Aku mau tidur.
***
Sreet!!! Sreet!!!
Sialan!!! Suara itu, pada akhirnya, membuatku terbangun. Aku merusuh untuk mencari jam, maksudku gawaiku. Segera aku aktifkan, ternyata hari baru menunjukkan pukul 12.20. Dengan kata lain, baru 10 menit aku tertidur. Hmm, tidak baik. Aku belum cukup beristirahat berarti.
"Apa itu!?? Mengapa ribut sekali??" Teriakan itu cukup keras. Mungkin, suara aku terdengar sampai ke luar. Norak?? Iya sebenarnya. Tapi, setidaknya itu cukup untuk membuat suara aneh itu berhenti. "Nah, begitu dong!!!"
Aku tidak memikirkan apa-apa lagi setelah itu. Aku mengharapkan agar aku bisa secepatnya tertidur, lagi.
Sreet!!! Sreet!!!
Kampret!!! Ah, biarkan saja. Mudah-mudahan aku tidak terganggu.
***
Sreet!!! Sreet!!!
"Hah!!? Siapa itu?? Mengapa ribut??"
Dimana gawai??? Dimana gawai???
2.34, sudah cukup lama aku tertidur.
"Huwah!!!" Aku menguap dengan lepas.
Hmm, siapa itu?? Kenapa ada banyangan hitam di sana.
"Hey!!! Siapa itu?? Apa yang kau lakukan??"
Dor!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun