Mohon tunggu...
Arwo Rk
Arwo Rk Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengagum Kartini dan Japara

Mengumpulkan data-data sejarah terkait kartini dan Japara

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Heritage Jepara, Mengungkap Sejarah yang Terpendam

25 Oktober 2019   15:01 Diperbarui: 25 Oktober 2019   15:00 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.wikipedia.org

Kota Jepara merupakan saksi bagaiamana Kartini berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang kala itu sangat terbatas aksesnya. Kendati demikian, berkat Kartni pula, Jepara menjadi lebih dikenal hingga ke mancanegara. Ya, pahlawan emansipasi wanita itu sedikit banyak telah mempopulerkan kesenian Jepara ke kancah dunia.

Selain itu, Jepara juga dikenal sebagai kota yang dikenal unggul dalam wisata alamnya. Mulai dari kepulauan Karimun Jawa yang dikenal dengan surga bawah lautnya, pulau mandalika, dan barisan pantai yang terkenal eksotis dan mempesona. Namun di luar itu semua Jepara juga kaya dengan wisata herritage-nya loh.

Jadi selain berwisata, Anda juga bisa memahami sejarah dan bangunan-bangunan di masa lampau.  Berikut 4 destinasi wisata herritage yang bisa kamu tuju di Jepara:

Museum Kartini

Museum Kartini dibangun untuk mengenang jasa R. A Kartini sebagai pejuang emansipasi di Nusantara. Musium Kartini baru diresmikan pada 21 April 1977. Museum yang Terletak di Jalan Alun-alun, Jepara ini mengoleksi barang-barang peninggalan Kartini, seperti meja belajar, canting, dan foto-foto beliau serta keluarganya.

 Selain itu, Museum Kartini juga memiliki panggung seni teatrikal dan ruang bioskop yang cukup untuk memutar film Kartini. Museum ini terhampar seluas 890 meter persegi, situs itu terdiri atas 4 ruangan koleksi dan tiga gedung yang membentuk huruf K,T,N, yang merupakan singkatan dari Kartini.

Di bangunan K berisi koleksi peninggalan RA Kartini dan kakaknya RMP Sosrokartono (kakak Kartini) yang terkenal dengan julukan "dokter air putih" karena menyembuhkan pasien menggunakan air putih dan tulisan alif. Gedung kedua berbentuk T yang digunakan untuk mendisplay benda-benda bersejarah dan purbakala serta berbagai hasil kerajinan Jepara. Sedangkan bangunan ketiga berbentuk N yang salah satu koleksinya adalah tulang ikan Joko Tuwo.

Museum Kartini buka setiap hari termasuk hari libur dengan htm hanya sebesar Rp 3000,- saja. tiket semurah itu juga sebagai strategi agar banyak warga yang berkunjung ke museum dan mengagumi karya dan sejarah budaya masyarakat Jepara.

Benteng Portugis

Sumber: https://situsbudaya.id
Sumber: https://situsbudaya.id
Benteng Portugis merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi Landmark historis kebanggan Jepara. Benteng ini terletak di tepi laut dengan Pulau Mandalika tersaji di depannya, tepatnya di Desa Banyumanis, Donorojo. Sekitar 45 Km di sebelah timur laut Kota Jepara.

Benteng Portugis dibangun sebagai bentuk kerjasama antara Portugis dan Sultan Agung Mataram untuk melawan VOC. Pada masa kependudukan Jepang, landmark itu juga digunakan sebagai pagar pertahanan dan lokasi pengintai.

Di sebarang benteng itu terdapat pulau kecil bernama Pulau Mondoliko atau Mandalika. Pulau itu dijadikan sebagai tempat pengintaian lawan yang dilengkapi meriam di puncak bukit. Sayang sekali, meriam saksi sejarah ini
hanya tertinggal 4 buah.

Dinding benteng dibuat dari batuan bersusun yang diambil dari pantai. Di puncak benteng, dibangunlah sebuah rumah kecil berpondasi batu laut setingi 4 meter sebagai tempat berteduh para petugas benteng.

Sekarang Benteng Portugis menjadi destinasi wisata dengan panorama yang memukau pandangan mata. Lebih dari itu, benteng portugis juga membuka wawasan sejarah untuk membukan wawasan pengetahuan.

Masjid Mantingan 

Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Masjid Mantingan merupakan masjid kedua yang dibangun setelah masjid agung Demak. Masjid ini dibangun pada 1481 Saka, atau 1559 Masehi oleh Ratu Kalinyamat. Tahun pembangunan masjid itu diketahui berdasarkan candra sengkala yang terukir di mihrab, yang berbunyi "Rupo Brahmana Wanasari".

Dikisahkan satu peristiwa pembunuhan Sultan Hadirin yang dilakukan oleh Arya Penangsang. Peristiwa tragis ini dipicu oleh perselisihan yang terjadi selepas meninggalnya Raja Demak, Raden Trenggono. Istri Sultan Hadiri yang bernama Ratu Kalinyamat sangat bersedih dan terpukul. Untuk mengatasi kesedihannya itu, Ratu Kalinyamat membuat makam beserta masjid di daerah Mantingan, Jepara, yang sekarang kita kenal dengan Masjid Mantingan.

Untuk mewujudkannya, Sang ratu meminta bantuan guru spiritual sekaligus ayah angkat Sultan Hadirin ketika menimba ilmu di China. Ia adalah Chi Hui Gwan, yang lebih dikenal dengan Patih Sungging Badarduwung. Patih inilah yang menjadi arsitek Masjid Mantingan Dalam mendirikan masjid ini Patih dibantu oleh masyarakat setempat.

Masjid yang berusia sekitar 5 abad itu memiliki relief-relief yang menempel pada dinding masjid. Saat ini terdapat 114 relief, karena masih ada bebera relief yang tersimpan di 'museum' sederhana di samping masjid. Mungkin ini satu-satunya masjid yang memiliki relief. Gaya arsitekur bangunan masjid memerlihatkan akulturasi budaya Hindu dan China. Terlihat dari bentuk mustaka dan atap tumpang yang merupakan corak Hindu Majapahit. Begitu juga dengan relief yang merupakan budaya yang mendahuluinya. Pengaruh China terlihat dari adanya bentuk barongsai pada relief yang digayakan (stilisasi).

Hingga kini masjid terebut masih sering dikunjung untuk keperluan berziarah ke makam Sultan Hadirin. Masyarkat sekitar percaya, Sultan hadirin merupakan salah seorang wali dari Jepara yang patut untuk dikunjungi dan diziarahi berlebih di malam Jumat.

Museum Ukir  Jepara

Sumber: https://www.antarafoto.com 
Sumber: https://www.antarafoto.com 

Sebagai kota ukir, Jepara terkenal sebagai produsen ukiran kayu yang dikenal hingga mancanegara. Sehingga tak heran bila di kota ini terdapat museum ukir Nusantara.

Museum ukir Nusantara, atau juga dikenal Museum Ukir Jepara  ini didirikan di eks Gedung SMPN 6 Jepara. Bangunan SMPN 6 Jepara tersebut, dibangun pada tahun 1929 pada zaman Hindia Belanda dengan nama Open Bare Ambacht School dan berulang kali berganti nama seperti Sekolah Pertukangan pada tahun 1945-1949 hingga akhirnya berubah nama menjadi SMPN 6 Jepara dari tahun 2002 hingga sekarang.

Hingga akhirnya, pada 122 April 2014 lalu, Museum Ukir Nusantara diresmikan. Di dalam museum ini terdapat beragam koleksi ukiran dari Jepara  dan produsen ukiran lain di Tanah Air, seperti Suku Asmat dari Papua.

Museum ini sangat cocok dikunjungi bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam terkait seluk beluk kesenian ukir Jepara. Gimana Anda tertarik untuk berwisata sekaligus menambah wawasan pengetahuan?

Usai berwisata Herritage, tak lengkap rasanya bila tidak membeli oleh-oleh khas Jepara. Dan salah satu yang paling rekomended untuk menjadi oleh-oleh adalah kaos Qimo Japara. Ya, kaos tersebut merupakan kaos Khas asli Jepara sebagaiamana Joger sebagai kaos Khas pulau dewata.

Ciri khas Kaos Qimo Japara sendiri memilki desain khusus yang berbeda dengan kaos-kaos lainnya. Tim desain kaos Qimo selalu menampilkan gambar yang menarik dengan filosofi tinggi. Tak hanya, kaos Qimo Japara juga seringkali menampilkan dengan nilai historis  yang tinggi.

Bukan apa-apa, Qimo Japara merupakan salah satu partner dari Komunitas Rumah Kartini yang memang konsen dalam hal mengumpulkan data sejarah terkait Kartini dan Japara. Alhasil, bila kaos Qimo Japara memvisualisasikannya dalam sebuah karya menjadi suatu hal yang semestinya.

Official Qimo Japara sendiri berada di Jl. KH. Molikhi No. 02 Pengkol Jepara. Sangat dekat dengan alun-alun Jepara dan Jepara Shoping Center (JSC). Bagaiamana apakah Anda tertarik untuk berkunjung ke sana??  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun