Mohon tunggu...
Inspirasinews
Inspirasinews Mohon Tunggu... Ilmuwan - Arwan Syahputra

Idealisme adalah Kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda. (Tan Malaka -Bapak republik yang terlupakan)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Jadi Iblis Kehidupan

6 Maret 2019   14:50 Diperbarui: 6 Maret 2019   15:20 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto/Istimewa/Inspiratif

Sesosok makhluk ghaib yang sering dibahas sebagai penggoda manusia untuk melakukan kejahatan ini sering sekali menjadi perbincangan dikalangan kaum manusia. Makhluk yang biasa disebut dengan iblis ini akan selalu full time dalam aksinya untuk menjerumuskan manusia pada perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama. 

Namun siapa sangka jika ada iblis kedua didunia ini yang bersifat kasat mata, iblis yang selalu berupaya tuk celakakan manusia, tak pandang bulu dalam menggoda dan ia lumrahnya disebut sebagai manusia.

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa sebagai makhluk yang paling sempurna, yang memiliki akal dan fikiran guna berkarya tuk kehidupan. Namun dalam hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian manusia yang tidak menggunakan akal dan fikiran nya secara tepat, bertindak dengan semaunya dan melakukan segala hal tanpa memikirkan konsekuensinya. Inilah yang dikatakan sebagai iblis kehidupan, seorang manusia yang berprofesi sebagai penggoda manusia, gemar akan hal yang berbau kejahatan, memiliki kebiasaan mencela dan hati yang selalu diselimuti oleh kebencian.

Setiap manusia yang baik akan diberi keberkahan oleh sang pencipta, keberkahan itu sendiri dapat berupa keadaan fisik yang sempurna, kesehatan tubuh yang selalu terjaga dan keluarga yang selalu setia. Dan dari sinilah titik si iblis kehidupan tuk menimbulkan rasa iri hati terhadap si penerima berkah hidup. Iri hati adalah sikap tidak senang ketika melihat orang lain mendapat kenikmatan hidup, padahal dalam hal ini Sang Pencipta juga telah memberikan kenikmatan hidup tersendiri baginya. Hati yang tak senang melihat orang lain mendapat kenikmatan hidup akan terus merasa gelisah, biasanya orang seperti ini akan terus selalu mengintai orang yang menjadi korban keirian hatinya. Iblis kehidupan akan terus berusaha sampai dia bisa menemukan celah kesalahan orang tersebut agar dapat menjatuhkan nya didepan orang lain, hal inilah yang dapat dikatakan sebagai sifat dengki.

Tidak hanya itu, menghasut orang lain untuk berbuat buruk juga termasuk dalam bagian pekerjaan si iblis kehidupan. Setiap perjalanan hidup manusia pastilah pernah terjadi suatu masalah atau perselisihan, baik itu kecil maupun besar. Dari masalah-masalah inilah iblis kehidupan masuk dan berusaha untuk semakin memperkeruh suasana. Biasanya, kesalahan yang telah diperbuat oleh seseorang akan ia jadikan bahan dalam memberikan komentar komentar panas yang akan semakin menimbulkan amarah pada pihak yang bersangkutan, dengan begitu akan timbul kebencian antara satu pihak dengan pihak yang lain, padahal kedua pihak yang berselisih dapat menyelesaikan masalah mereka dengan kepala dingin tanpa harus diserti dengan hasutan-hasutan si iblis kehidupan. Ironisnya, si iblis kehidupan memberi hasutan tajam tanpa tau asal usul cerita tersebut, ia melontarkan apa saja yang ia suka dan tak perduli akan konsekuensi bagi dirinya sendiri.

Perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan oleh si iblis kehidupan akan terus merajalela jika tidak ada yang menghentikan. Hasutan, dendam, dan kedengkian akan terus meluas akibat perilaku si iblis kehidupan. Dalam hal ini kita sebagai manusia yang wajib perduli dengan sesama haruslah dapat mengarahkan si pelaku kepada hal kebaikan. 

Memberi pelajaran tidak harus dengan kekerasan, memberi pelajaran dapat kita lakukan dengan ucapan yang penuh kelembutan. Bertemanlah dengan si iblis kehidupan dengan tujuan untuk mulai membenahi dirinya, rangkul lah ia dalam mencapai hati dan fikiran yang berdamai, dan memperdengarkan kisah-kisah inspiratif adalah sesuatu yang dapat diandalkan. Tidak berputus asa dan terus berusaha adalah tindakan wajib yang harus kita lakukan, karena dalam hal ini perlu juga diingat bahwasanya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan untuk membenahi perilaku seseorang. Dengan demikian sedikit demi sedikit hati si pelaku akan mulai luluh akan arahan yang selalu kita berikan, seiring berjalannya waktu ia akan menyadari bahwasanya hidup dengan ketenangan akan lebih indah dari pada hidup yang diselimuti oleh kebencian. Cepat atau lambat menjadi manusia yang memiliki keelokan dalam berperilaku akan mulai ia teladani dan sebutan si iblis kehidupan akan berganti dengan manusia yang berbudi pekerti.

Writer : Wanda Handayani

Editor : Arwan Syahputra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun