Aku rindu desiran-desiran debu itu
Jejak bekasan-bekasan menapak melukiskan langkah masa lalu
Aku rindu derai pulai itu, gelombangnya terdengar pilu dan merindu
Tapi sayang, tak kulihat lambaian-lambaian semarak seperti dulu
Aku, mencari siapa goresan-goresan merah jambu membekas menimbulkan rasa ingin tahu
Namun aku melantur, lontang- lantung ditengah sayatan membiru
Ringkih...
Aku rindukan kembali serakan lidi-lidi dibawah pohon kayu
Diikat kuat agar tetap bersatu, bersama membersihkan tumpukan-tumpukan penghalang agar kita maju
Semua itu hanyalah hayalku, keberanian menyapa dan bertuturkan kata kini mulai terjaga
Kenapa? Karena semua telah berbeda