Mohon tunggu...
arvian poetra
arvian poetra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Arvian poetra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Essay Mini Riset

10 September 2021   08:35 Diperbarui: 10 September 2021   09:05 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Arvian Rifanda Putra

210503110035

Perbankan syari'ah

 Permasalahan "Warung  Led & Accesorice" ditengah pandemi Covid-19

Pada kali ini tepatnya di era pandemi covid-19 ekonomi di Mojokerto Jawa Timur dan belahan Dunia sedang mengalami proses penyusutan, dimana banyak pelaku bisnis mengalami dampak negatif akan pemasukan keuangan. Permasalahan-permasalahan yang marak terjadi adalah penurunan tingkat penjualan dikarenakan banyaknya konsumen yang meminimalisir pengeluaran. Hal ini merupakan pemicu terjadinya persaingan yang tidak baik di sektor bisnis dari segi apapun itu. Di Indonesia sendiri seluruh pelaku bisnis dituntut untuk melahirkan ide-ide kreatif yang mampu menarik konsumen dengan sehat. Inovasi sendiri adalah simbol perjuangan bagi seluruh pengusaha yang harus dijadikan sebagai visi agar majunya perekonomian bangsa dan negara.

Indonesia saat ini dihadapkan dengan hiruk pikuk permasalahan ekonomi. Hal ini dipastikan dengan banyaknya usaha yang lumpuh ditengah-tengah masyarakat dikarenakan minimnya konsumen. Seperti yang dikabarkan dalam berbagai media nusantara bahwasanya ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja, masyarakat Indonesia sendiri sudah menyadari akan hal itu semenjak COVID-19 memasuki negara Indonesia. Berbagai macam spekulasi- spekulasi bermunculan dalam segala aspek negara terutama dalam bidang perekonomian, spekulasi tersebut terbentuk akibat banyaknya isu-isu yang bertebaran dan hal ini lah yang membuat pelaku bisnis harus menata ulang strategi pemasaran agar terhindar dari pemikiran- pemikiran kuno masyarakat.

Di kota Mojokerto, tepatnya daerah Ds.Gading Kec.Jatirejo terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan "warung led". Usaha ini berdiri ditengah pandemi pada bulan Mei 2020 berdasarkan kebutuhan konsumen akan berbagai macam-macam lampu atau alat elektronik lainnya dan bisa juga menggunakan sistem online dengan SHOPEE, FACEBOK, dan bisa juga lewat whats app dengan menerapkan sistem COD. dan promo menarik, warung led tersebut menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khususnya daerah kabupaten Mojokerto sendiri. Kebutuhan masyarakat Mojokerto khususnya konsumen yang pecinta lampu led sangat membengkak dikarenakan pandemi ini banyak orang yang bermain seperti layang-layang, sepeda ontel, miniatur truck, accesorice yang lain. Dengan adanya usaha warung led atau usaha mikro kecil   ini di masa pandemi covid-19

Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber bernama MOH. SHOLIKHUDIN yang berperan sebagai pemilik usaha warung led, saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait bisnis ditengah pandemi Covid-19 mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran. Usaha warung led ini tidak terlalu terdampak dalam segi penjualan, akan tetapi mendapatkan masalah dalam aspek pemasokan (Suplier). Hal ini terjadi dikarenakan adanya pembatasan jarak yang melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh sehingga pemasok tidak bisa mendistribusikan bahan baku dengan stabil.

Pokok permasalahan terjadi akibat pihak BARDI suvara sutera showroom tidak dapat mengirimkan bahan baku pokok yang berupa lampu led dan accesorice, kabupaten mojokerto. Dikarenakan terjadinya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang meminimalisir akses jalan keluar kabupaten, tidak sedikit memberikan permasalahan-permasalahan baru. Hal tersebut megakibatkan kekosongan stok lampu led dan accesorice. Dampak dari kekosongan pemasokan bahan baku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) "Warung Led" tidak dapat melakukan kegiatan jual beli.

Selama pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) Usaha Mikro Kecil Menengah milik MOH. SHOLIKHUDIN ini.tetap berjalan dengan lancar akan tetapi ada pembatasan watu dikarenakan masih (PPKM). Soalnya kalau tidak buka sangat sayang sekali karena barang ini tidak ada kadaluarsanya kecuali makanan atau minuman, untuk menjual macam-macam lampu itu sangat sulit dibandingkan kita menjual makanan karena lampu itu sangat jarang sekali untuk membelinya dibandingkan dengan makanan pokok yang kita konsumsi setiap hari meskipun itu berupa camilan dan makanan cuci mulut. Dari penjelasan narasumber sudah bisa dipahami bahwasanya usaha warung led ini terus berjalan dengan lancar meskipun hari demi hari tidak ada konsumennya.

Akibat terjadinya masalah pembatasan akses ditengah pandemi covid-19, strategi yang harusnya merangsang perkembangan kemajuan bisnis sangat tidak sesuai yang diinginkan tetapi tidak sampai runtuh dikarenakan pemasok bahan berupa lampu dan accesorice. Sedikit saran dari saya pribadi bahwasanya pelaku usaha warung led ini harus mempersiapkan banyak relasi pemasok yang siap mensupply bahan baku sehingga tidak terhentinya usaha bisnis. Dan menambah berbagai macam-macam lampu led dan accesorice yang menarik Hal itu merupakan langkah awal bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya, setelah mendapatkan banyak data terkait pemasok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun