Mohon tunggu...
Arvel
Arvel Mohon Tunggu... Jurnalis - Keterangan profil

Bio

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transplantasi Organ Menyebabkan Kanker? Apa Buktinya?

6 Oktober 2019   17:55 Diperbarui: 6 Oktober 2019   18:01 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Transplantasi organ tidak hanya dilakukan oleh orang yang sudah dewasa, namun juga banyak dilakukan pada anak-anak.  Dan anak-anak yang menjalani operasi transplantasi organ mempunyai resiko pengembangan penyakit kanker yang jauh lebih besar dalam beberapa kasus bisa sampai 200 kali lebih besar dari populasi umum. Kasus ini telah ditemukan oleh penelitian yang baru dilakukan. Secara keseluruhan, studi dari Institut Kanker Nasional A. S. telah menemukan bahwa transplantasi organ pada anak-anak mempunyai kemungkinan munculnya kanker sebesar 19 kali lebih tinggi dari populasi pada umumnya. 

Contoh kanker yang mempunyai tingkat resiko 200 kali lebih tinggi adalah Limfoma non-Hodgkin. Tujuh puluh satu persen dari mereka yang menderita kanker karena transplantasi organ anak-anak terkena Limfoma non-Hodgkin, hal ini telah ditemukan oleh sebuah penelitian. Dr. Eric Engels adalah peneliti studi kasus tersebut. Dia bekerja di divisi epidemiologi  dan genetika kanker NCI. Sejauh mana saya menyetujui bahwa transplantasi organ dapat menyebabkan kanker? Saya sungguh sangat setuju, sebab sudah banyak penelitian yang membuktikan dan menjelaskan mengenai hal ini. Jadi, transplantasi organ memiliki kemungkinan yang besar bagi penerima transplantasi organ terkena kanker.

Menurut saya, transplantasi organ bukanlah hal yang tidak diperbolehkan, baik dalam segi kesehatan, keagamaan, dan sebagainya. Bahkan dengan dilakukan transplantasi organ, dapat menyelamatkan jiwa orang lain yang mungkin hampir menuju kematian. Namun, justru resiko terkena kanker inilah yang membuat banyak orang kembali berpikir mengenai hal ini, transplantasi organ. Bisa juga, bukannya menyelamatkan orang melainkan membunuh orang. Sekian artikel dari saya, semoga artikel ini membantu, Tuhan memberkati.

Daftar Pustaka :

Samiadi, Lika Aprilia 2016. "Mengenal Lebih Jauh Seputar Transplantasi Organ". Diunduh dari https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-lebih-jauh-seputar-transplantasi-organ/ , hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2019, pukul 20.02 WIB.

Rampengan, Zefanya 2011. "Penerima Transplantasi Organ Berisiko Besar Kena Kanker". Diunduh dari https://www.voaindonesia.com/a/penelitian-baru-di-amerika-penerima--133964393/100817.html , hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2019, pukul 20.16 WIB.

Noorputeri, Zahrina Yustisia 2018. "3 Penerima Donor Organ dari Pendonor yang Sama Meninggal karena Kanker". Diunduh dari https://kumparan.com/@kumparansains/3-penerima-donor-organ-dari-pendonor-yang-sama-meninggal-karena-kanker-1536980100133912575 , hari Jumat, tanggal 4 Oktober 2019, pukul 18.00 WIB.

Syafiyah, Avriel 2017. "Risiko Kanker Meningkat Setelah Transplantasi Organ Anak". Diunduh dari http://news.gunadarma.ac.id/2017/04/risiko-kanker-meningkat-setelah-transplantasi-organ-anak/ , hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 2019, pukul 15.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun