Mohon tunggu...
Zahir Makkaraka
Zahir Makkaraka Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dalam segala hal

Lagi mencari guru dan tempat berguru!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bantal Berduri

22 September 2018   21:52 Diperbarui: 22 September 2018   21:58 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah mereka nasibnya suka diundi

Di bilik dan kotak suara ada harga diri

Urut partai hingga urut diri disanjung puji

Belum terpilih ujub sudah dibagi-bagi

Bantal berduri bantal empuk yang ternodai

Oleh janji dan patri yang tergadai

Untuk amanah jelata yang mereka abai

Dari emban tanggung jawab kemudian lalai

Bantal berduri tak kumiliki

Di istana dia pongah berdiri

Di Senayan dia berjejer rapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun