Mohon tunggu...
Idwar anwar
Idwar anwar Mohon Tunggu... Freelancer - writer, editor

writer, editor

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andi Jemma: Tahta untuk Republik

17 Juli 2019   08:03 Diperbarui: 17 Juli 2019   08:23 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Puisi Esai: Idwar Anwar

/1/

pernahkah kau dengar
negeri surga yang diulur dari langit ?
negeri itu, tana Luwu
wanua mappatuo naewai alena  
negeri tempat turunnya manusia pertama: La Toge' Langi'
yang melemparkan taletting mperre'
tatkala diturunkan ke ale lino  
sehingga menjadi tanah
dan diluaskan memenuhi ale lino
bermunculanlah kampung
onggokan gunung-gunung berderet
pebukitan berbaris menyusun jarak dan lembah
menghamparkan laut
meluasakan samudera
memahat danau
melukis binanga  nan memesona
mengukir alur sungai di atas peta ale lino

siri atakka yang dilemparkan
dari sebelah kanan La Toge' Langi'
dan telleq araso dari sebelah kirinya
menjelma hutan lebat
dan beragam tumbuhan

wempong mani pun dilemparkan
menjadi ular dan margasatwa beraneka jenis
bertih kilat Ltng Nriuq
dan beras berwarna Sawang Kuttu ditabur
menjelma aneka macam burung.

begitulah riwayat negeri Luwu, negeri Dewata
saat manusia pertama diturunkan di ale Luwu
negeri dengan sungai-sungai bening meliuk
bertabur di atas peta tanah yang subur
negeri dengan semangat menyala-nyala

di negeri Luwu
kelong-kelong  mengalun
bersama hembusan angin Boting Langi'
yang luruh menjelma kesetiaan
mengalir deras dalam nadi semesta

itulah negeri Luwu, tanah kelahiranku
akan kuceritakan kisahku

/2/

namaku Andi Jemma
aku dilahirkan di Salassa'
sebuah istana yang terbuat dari kayu yang sangat kuat
dibangun dengan segala perhitungan keramat
dan penuh dengan magis

aku adalah Raja Luwu ke 36
lahir dan tumbuh
dari pergolakan ke pergolakan
dari tetesan darah dan tangis
ke tetesan darah dan tangis lainnya
dari raungan kesedihan
ke ratapan pilu lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun