Mohon tunggu...
Taufiq
Taufiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN RM Said Surakarta. Founder enviropedia.

https://twitter.com/arundayataufiq

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejarah Air, Apresiasi Singkat Semi Fiksi Mengenai Air

16 Januari 2019   14:20 Diperbarui: 16 Januari 2019   14:30 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Water is the driving force 

of all nature" (Leonardo Da Vinci)

Sekira 4,5 milyar tahun lampau, ketika bumi menjadi planet yang solid, berbatu dan membara, terjadi 'bedol desa' dari benda - benda di pinggir Tata Surya. Migrasi besar - besaran dari benda - benda yang dingin dan mudah menguap itu bergerak menuju pusat Tata Surya, sebagiannya menghantam Bumi.

Perlahan Bumi menjadi dingin. Air kemudian berada di Bumi. Kehidupan ber sel tunggal muncul dalam kurun hingga 3,5 milyar tahun lalu.Setelahnya oksigen perlahan mengisi atmosfer. Aktifitas fotosintesa muncul hingga 1,5 milyar tahun lalu.

Kehidupan di Bumi kian semarak. Makhluk hidup bersel tunggal berkembang menjadi makhluk hidup bersel banyak. Terus berkembang  berlipat. Di kurun ini, perkembangan makhluk hidup tidak lagi membiakkan diri namun telah meningkat dengan aktifitas seksual dari 2 jenis makhluk bersel banyak itu, meski itu dilakukan di dalam air.

Setelahnya, terjadi migrasi makhluk hidup dari lautan ke daratan. Di darat, perbiakan lebih indah dan berwarna. Dinosaurus dan berbagai jenis makhluk mamalia hadir di era ini.

Era dinosaurus bertahan selama ratusan juta tahun hingga terjadi peristiwa enigmatik yang memusnahkannya. Kali ini bukan makhluk berotot dan besar yang bertahan, tetapi makhluk yang mampu beradaptasi dengan alam meskipun berukuran kecil. Di antaranya adalah kita.

Kini,  setelah 4,5 milyar tahun lampau, Raniah dan Kak Asa merayakan kehadiran air melalui menyelam, mengibaskan tangan dan kaki serta tertawa, bersama makhluk hidup bersel banyak yang juga ada di kolam renang itu.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun