Mohon tunggu...
Arum Pusporini
Arum Pusporini Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter

Hello, you can call me Arum. I am starting to look for roles in copy writing, content writing, content creator and about social media handling. Currently working in this area. I am still learning and keeping people experience as on social media, content creator, copywriter, and content writer. Have a nice day everyone!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Catat! Anti Begadang, Sleep Training Itu Penting

22 Februari 2023   14:37 Diperbarui: 22 Februari 2023   14:42 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sleep Training Anak [Doc: Rabiatul Adawiyah / PT Rumbaka]

TANGSEL. -- Pola asuh setiap orang tua tentunya berbeda, sebagian dari orang tua mungkin baru mengenal istilah sleep training. Bagi yang memiliki bayi, sleep training penting untuk melatih anak tidur sendiri tanpa bantuan orang tua.

Rentang usia 4 hingga 6 bulan biasanya cukup bagi orang tua melakukan sleep training, karena bayi sudah cukup besar untuk menenangkan diri saat ingin tidur. Tujuannya untuk melatih kemandirian dengan jadwal tidur teratur pada anak.

Tahun pertama kehidupan bayi dihabiskan untuk tidur sebanyak 9 hingga 12 jam per hari, selain tidur siang yang rutin. karena bayi cenderung tidur lebih cepat dan terbangun di malam hari. Setelah dilatih tidur, biasanya bayi dapat tidur sendiri dalam hitungan hari atau minggu.

Dilansir dari Posting News Id, "Aku mencoba jalanin 2 minggu sleep training untuk baby Issa, faktanya dia udah ada memori yang terjadwal. Jadi dia gampang di taruh kalau udah jadwal tidurnya," ucap Nikita Willy. Senin (20/2).

Sleep training bergantung pada kesiapan orang tua, beberapa ahli menyarankan untuk memulainya saat anak sudah mulai Mpasi, sehingga anak tidak mudah terbangun di malam hari. Perhatikan juga konsistensi dalam menerapkannya, terutama dalam memilih metode sleep training. Beberapa metode ini bisa loh dicoba:

1. Metode Cry it Out (CIO)

Metode cry it out (menangis) menjadi metode sleep training yang banyak dilakukan sebelum tidur, seperti berpelukan, memberi cium di kening, atau berpamitan sebelum meninggalkan ruangan tidur.  Di sisi lain, metode ini pro kontra karena orang tua harus tega membiarkan bayi yang tiba-tiba menangis saat ditinggal.

2. Metode Ferber

Metode mirip dengan cry it out, tetapi bertahap dari segi waktu. Orang tua bisa memeriksa secara berkala ketika bayi menangis, namun tidak disarankan untuk menggendong, hanya menepuk punggung bayi agar tertidur sendiri. Misalnya 3, 5, 10 menit dan seterusnya.

3. Metode Whisperer/Fading

Metode ini biasanya cocok untuk bayi yang selalu digendong sampai tertidur. Ketika bayi rewel saat diletakkan, orang tua boleh menggendong dan menenangkannya, lalu meletakkan bayi di kasur walaupun anak sepenuhnya tertidur. Namun, cara ini banyak melatih kesabaran orang tua karena anak biasanya rewel saat diletakkan ke tempat tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun