Mohon tunggu...
Arum Butler
Arum Butler Mohon Tunggu... Administrasi - Just me.....

The Wallflower and The Wildflower Alumni Danone Blogger Academy Batch 1 Tahun 2017 www.arumsukapto.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ludens Cafe, Terwujudnya Passion Co-Founder

12 Mei 2019   21:39 Diperbarui: 12 Mei 2019   21:43 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu andalan Ludens Cafe (Dokpri)

Sehari sebelum puasa tahun ini, tepatnya tanggal 5 Mei 2019 Ketapels pada ngumpul di Ludens Cafe yang terletak di kawasan Gading Serpong yang kebetulan memang bertepatan dengan launching perdana Ludens Cafe. 

Ludens berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti kata "bermain" sehingga konsep Ludens Cafe yang diangkat dengan mempersiapkan berbagai macam permainan untuk menemani pengunjung selama di Ludens Cafe. 

Demi Passion, Co-Founder Ludens Cafe Resign dari Kerjaan kantor.

Awal mulanya terbentuk Ludens Cafe ini karena passion tak terbendung yang dimiliki oleh para pekerja kantoran dimana Bp. Maryono Reso bekerja di Kawan Lama Group dan duo guru bernama Setiadi dan Bayu Murdiyanto. 

Pak Maryono telah bekerja di Kawan Lama Group cukup lama sekitar 20 tahun, kemudian beliau mengajukan pensiun dini pada tahun 2016 dan memulai bisnis makanan via online dengan menu andalan Ayam Panggang Klaten.  Ternyata, banyak pelanggan di daerah Tangerang Selatan yang menyukai menu ini dan kemudian bertemu dengan Mas Setiadi dan Mas Bayu. 

Maryono Reso dan Setiadi, co-founder Ludens Cafe (Dokpri)
Maryono Reso dan Setiadi, co-founder Ludens Cafe (Dokpri)
Sedangkan untuk Mas Setiadi yang memiliki background berbeda dengan Pak Maryono, sebagai guru di salah satu sekolah di Tangerang Selatan dan juga sebagai Hypnotheraphist Certified Trainer sekaligus memiliki distro kemudian bertemu dengan Pak Maryono dan mengajak mengkombinasikan distro bersama cafe. Diharapkan Ludens Cafe sebagai tempat kongkow komunitas ataupun teman sekolah maupun pribadi yang nyaman dikarena pengunjung bisa bermain permainan yang sudah disediakan pihak Ludens Cafe dimana tiap bulannya akan ada tema yang diangkat seperti permainan tradisional.  

Saat menikmati makanan dan minuman yang ada di Ludens Cafe, pengunjung juga bisa memesan kaos untuk komunitasnya.  Range harga kaos yang ditawarkan mulai dari 70 ribu rupiah.  Dijamin harga murah dengan kualitas oke, tanpa ribet bisa langsung dibuatkan designnya sekaligus.  Tanpa minimal order, bahkan bisa langsung jadi kaosnya.  Menunggu kaos sambil ngopi-ngopi cantik di Ludens Cafe.

Bayu Murdiyanto, Batista sekaligua co-founder Ludens Cafe (Dokpri)
Bayu Murdiyanto, Batista sekaligua co-founder Ludens Cafe (Dokpri)
Namanya cafe tentunya tidak lengkap bila tidak dilengkapi dengan minuman kopi, dan Barista yang berada di belakangnya ada Mas Bayu.  Mas Bayu menjelaskan bahwa dirinya menyadari kebiasaan sehari-hari dengan meminum kopi.  Tiada hari tanpa kopi.

Bahkan, dirinya tidak menyadari bahwa lingkungan sekitarnya baik teman sekolah ataupun kuliah yang memiliki kebun kopi yang kemudian menjadi vendor yang bisa mensuplai berbagai kopi di Ludens Cafe seperti Kopi Gayo, Kopi Lampung.

Mendengarkan penjelasan ketiga co-Founder Ludens Cafe membuatku salut dengan keberaniannya mengejar passion hingga resign dari pekerjaan tetapnya.  Tidak mudah loh memutuskan hal ini, tapi ketiganya mampu meninggalkan pekerjaannya yang sudah dimilikinya puluhan tahun.

Menu andalan Ludens Cafe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun