Mohon tunggu...
Dinda ArumMaharani
Dinda ArumMaharani Mohon Tunggu... Penulis - yungtuber kecehhh, kadang pengangguran

arum keren, tiada lawan, tiada tanding, putri sejati, kokoh dan perkasa. SWAG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kue Ulang Tahun Adikku

24 Oktober 2022   09:07 Diperbarui: 24 Oktober 2022   09:29 4980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini adalah hari special bagi adikku, aku bangun pukul 5 pagi untuk bersiap pergi bekerja. Aku pergi bekerja saat adikku masih tidur. Adikku biasa dipanggil dengan nama Azda. Aku sendiri dipanggil dengan nama Azka. Kami tinggal dirumah sederhana peninggalan orang tua kami. Jarak rumah dengan tempat tinggal ku tidak terlalu jauh dan jarak rumah dengan sekolah juga tidak terlalu jauh.

Pekerjaan ku tidak terlalu berat. Aku bekerja di sebuah perpustakaan kecil pada saat hari minggu dan saat pulang sekolah saja. Gaji di tempat kerjaku cukup untuk membayar uang sekolahku dan adiku. Gajiku juga cukup untuk biaya sehari-hari kami. Aku tidak perlu pusing memikirkan uang untuki ongkos angkutan umum karena semua aktivitas yang kami lakukan tidak memerlukan angkutan umum.

Orang tua kami meninggal tiga tahun lalu saat aku masih kelas 7. Musibah itu membuatku dan adikku harus hidup mandiri. Nenek dan kakekku sudah Bersama ibu dan ayahku di alam sana. Ibuku anak tunggal dan ayah ku memiliki adik, yang aku biasa panggil paman Jeidan. Namun rumah paman Jeidan sangat jauh, sehingga kami tidak bisa menumpang bersama paman Jeidan.

Pada pukul 6 aku berangkat bekerja, meninggallkan adikku yang masih tertidur dan sarapan yang sudah aku masak untuk adikku. Saat sampai ditempat kerja, aku lantas masuk dan pergi keruangan atasanku. Sebelum aku masuk, aku mengetuk pintunya terlebih dahulu. Tok tok tok. "masuk" terdengar suara atasanku dri dalam ruangan. 

Akunsegera masuk. "permisi pak, bisakah saya mau meminta tolong kepada bapak untuk menggaji saya lebih awal?" aku bertanya pada atasanku untuk memberi gajiku lebih awal, karena aku ingin membelikan hadiah untuk adikku. "maaf Azka, saya sedang tidak memegang uang untuk membantumu. Jawab atasanku. "kalau begitu, bolehkah saya meminta izin untuk pulang lebih awal?" "baiklah, saya izinkan kamu untuk pulang lebih awal hari ini. Karena selama bekerja disini, kamu tidak pernah untuk tidak dating bekerja."

Akhirnya aku pulang dengan keadaan lesu, namun aku juga senang karena tidak bekerja hari ini. Sesampainya dirumah, Azda mendatangiku. "kakak sudah pulang kerja?"adikku bertanya, pertanyaan basi memang, mungkin adikku ingin meminta sesuatu dari ku. "sudah, kakak izin pulang kerja hari ini." Jawabku seadanya. Kulihat wajah adikku ragu-ragu, kemudian dia berkata, "kak, aku ingin eskrim dan kue untuk merayakan ulang tahunku." Aku binggung, tidak tahu mau jawab apa, pada akhirnya aku hanya mengangguk dan tersenyum sambil mengusap kepala adikku.

Didalam kamarku sendiri, aku mencari tabungan yang aku selipkan di berbagai tempat dikamarku. Aku terus membongkar sana-sini untuk mencari uang. Tiba-tiba aku melihat beberapa uang jatuh dari laci saat aku mengangkat buku-buku sekolahku. Uang itu tidak seberapa, hanya cukup membeli eskrim dan beberapa cemilan. Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar, kamarku berantakan. Aku berpikir sejenak, bagaimana cara mendapatkan kue, tiba-tiba aku mendapat ide kreatif.

Aku segera merapikan kamar, lalu membuat sesuatu untuk adikku. Setelah beberapa jam, aku keluar untuk membeli eskrim dan cemilan.

Tiba dirumah, aku melihat adikku menunggu dengan girang di teras rumah. "wahh, kaka beli eskrim!!" lantas aku memberika sekantong yang berisikan eskrim dan cemilan. Namun ada yang kurang, aku berpikir sejenak, ternyata aku lupa memberikan benda yang sudah aku buat. "Azda, kamu tunggu diluar dulu ya, kakak ada hadiah untuk kamu." Adikku tersenyum lalu mengangguk.

Didalam kamar aku membersihkan sampah yang berserakan lalu dengan hati-hati membawa benda yang aku buat. Saat keluar rumah aku melihat adikku senang sembari menikmati eskrim dan pesona matahari tenggelam.

Aku berjalan keluar rumah sambil membawa benda yang sudah aku buat tadi. Saat didepan adikku, ia langsung kagum padauk. Aku menyuruh adikku meniup lilin yang sudah tersusun rapi di kue ulang tahun adikku. "Huftff, wih terimakasih kakak sudah membuat kue ulang tahunku walau hanya terbuat dari kertas karton yang dihias dan tidak bias dimakan, aku sangat menyukainya. Terimakasih kakak sudah mengabulkan keinginanku." Aku hanya tersenyum. "kakak berjanji, jika kakak punya uang lebih, kita akan berpesta kue." Lalu kami bercanda dan bergurau dengan bahagia didepan rumah ditemani pesona matahari tenggelam,




END

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun