Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indahnya Senja pun Cuma Sementara

30 Juni 2022   17:01 Diperbarui: 30 Juni 2022   17:03 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja cuma sementara. Tapi selamanya menjadi inspirasi pada setiap lagu, puisi dan rencana kisah. Adakalanya kita selalu ingin menikmatinya. Adakalanya kita juga ingin selalu membicarakan tentangnya. Dan adakalanya kita juga selalu membayangkan indah sinarnya.

Kadang bertanya mengapa mereka merindukan dan mencintai senja? Padahal indahnya cuma sementara bukan? Menikmati hidangan indahnya hanya butuh waktu yang sedikit bahkan beberapa menit saja. Bukankah malam dengan bonus rembulan indahnya lebih tahan lama? Bukankah gelapnya malam dengan taburan pasukan bintangnya juga lebih lama untuk di nikmati?

Bukankah siang hari dengan matahari yang menemani kehidupan itu lebih lama juga untuk dinikmati? Bukankah matahari di siang hari itu adalah sahabat dari perjuangan inti? Apakah ini bukan soal waktu? Apakah ini bukan soal yang terlama saja? Mengapa memilih yang singkat?

Malam dengan bulan dan bintangnya juga tak kalah indah. Terlebih lagi kita dibius dalam dinginnya di tidur kita. Kita butuh malam untuk memutus rantai lelah dalam bentuk sayang pada fisik kita.

Matahari dengan panasnya merupakan sumber kehidupan. Banyak yang mengharapkan anugerah ciptaan yang Maha Kuasa Ini. Jutaan orang di dunia tentunya menikmati siang walaupun panasnya memberikan ujian.

Mengapa selalu senja? Entahlah. Kita cuma orang-orang yang menikmati ciptaanNya. Kita hanyalah sang penikmat. Lalu apa alasan konkretnya? Lebih dari itu senja mungkin menyiratkan suatu pesan.

Tidak, tidak! Kita tak meremehkan matahari dan bulan. Kita juga menikmati mereka namun berbeda tujuan dan waktunya.

Lalu apa? Senja mungkin mengisyaratkan kita bahwa memang keindahan itu bisa saja sementara. Namun keindahan senja lainnya akan datang esok ataupun lain hari. Kebahagiaan berganti namun Ia akan datang lagi.Optimis memang sulit namun kita mencobanya.

Saat kita bersama orang yang sebelumnya. saat kita sedang bersama orang yang ternyata salah, bukankah sebelumnya kita pernah nikmati indah bagai senja? Bohong jika hanya bersedih saja. Indah diawal pun juga tetap indah bukan?

Namun setelah berpindah dan berlalu, senja yang lain akan datang. Optimis pun akan muncul perlahan untuk mempertahankannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun