Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Anak Perempuan Lebih Dekat dengan Sang Ayah?

8 April 2021   12:05 Diperbarui: 8 April 2021   12:12 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/photo-of-man-carrying-child-3933050/

Sedari kecil, anak perempuan dan laki-laki itu berbeda. Mulai dari kesukaan, kegemaran, bermain ataupun cara pola didiknya. Jika anak laki-laki lebih lekat kepada rasa ingin tahu yang tinggi dengan logika, sedangkan anak perempuan lebih kepada memahami sekitarnya dengan perasaan. Keduanya jelas berbeda. Untuk mendekatinya juga perlu perhatian khusus sampai Ia beranjak dewasa. Kadang memang anak perempuan mengungkapkan ketidaksetujuan atau ketidaksukaan pada suatu hal dengan berdiam diri ataupun menyendiri.

Kodrat perempuan dengan perasaan memang tidak bisa dipisahkan. Untuk orang tua kadang hanya bisa menebak dari raut wajah. Namun lebih baik lagi dengan pendekatan khusus pada anak perempuan Mereka. Tapi dari orang tua, mengapa anak perempuan lebih dengan sang ayah? dalam film, kehidupn nyata dan penggambaran sering dikaitkan dengan hal seperti itu. Ayah dan anak perempuan sering diperlihatkan memberi nasihat, curhat atau bercerita dan mengantar anaknya ke sekolah atau kampusnya.

Sebenarnya, untuk kedekatan secara emosional dan umum, Sang Ibu lebih dekat dengan anak laki-laki dan perempuan. Ibu juga memiliki peran dalam mengasuh, merawat dan mendidik sehingga lebih paham dengan anak-anaknya. Terlebih dari mengandung, melahirkan, mengasuh sampai mendidik. Namun, ada kalanya penggambaran kedekatan antara anak perempuan dengan sang ayah itu benar adanya. 

Seorang Ibu yang perempuan juga secara emosional dan karakteristik pola berpikir sama dengan anaknya yang perempuan. Seorang Ibu juga dulunya seorang anak kecil yang bertumbuh hingga saat ini sebagai seorang Ibu sehingga lebih paham mengenai sisi kewanitaan. Tapi, sebagaimana perempuan umumnya memiliki banyak aspek yang memang tidak hanya dipahami oleh Sang Ibu. Inilah yang membuat Ibu dan Ayah sama pentingnya hanya saja terlihat berbeda secara kedekatan.

Ketika beranjak dewasa, Si anak perempuan membutuhkan sosok figur pemimpin yang bisa melindungi Dia dari ancaman dan bahaya. Karena perempuan memang harus dilindung yang memang itu adalah tugas dari si Ayah bukan si Ibu. Sedari kecil juga si anak akan merasa aman dan nyaman hingga saat Ia menjalani kehidupannya, Si Ayah tak akan bisa meninggalkannya. Oleh karena itu, jika si Anak perempuan bersedih, maka sang ayah akan pertama bertanya dengan nalurinya mengapa dan siapa yang membuatnya bersedih. Faktor naluri ini yang menyebabkan selalu dekatnya anak perempuan kepada ayahnya dan yakin bahwa ayahnya adalah seseorang yang tidak akan menyakitinya.

Sang ayah juga lekat dengan citra pendamai ketika Ibu dan Anak perempuannya berselisih. Karena memang jika perempuan dan perempuan berselisih akan agak sulit menyelesaikannya. Disamping karena kesamaan karakteristik antar perempuan, nyatanya anak perempuan akan berlari dan meminta perlindungan sebagai anak kepada ayahnya. Sang ayah pun akan mendengarkan keluh kesahnya dengan sabar dan perhatian karena memang yang dibutuhkan oleh seorang anak perempuan adalah seorang pendengar yang baik.

Faktor kedekatan yang lainnya ialah karena disaat ambang usia dewasa si anak perempuan, Ia sedang dalam pencarian sosok pasangan hidup yang dimana Ia menjadikan Sang Ayah sebagai cerminan. Setiap anak perempuan pastinya bangga memiliki Ayah yang hebat. Terlebih lagi jika Ayahnya memiliki jiwa pelindung, pemecah masalah, pendengar yang baik, bijak dan kepala keluarga yang baik. Jika si anak perempuan sedang menjalin hubungan dengan seseorang pria, jelasnya si anak perempuan itu sangat mendambakan pria yang bertanggung jawab seperti Ayahnya. Si anak akan menjalin kedekatan dan merasa nyaman dengan figur ayahnya serta akan menyimpulkan bahwa pria yang memperlakukan Ia dengan baik adalah pria yang terbaik baginya. Dari kedekatan itu, si anak akan tahu siapa dan tipe macam apa yang Ia ingin kan. 

Ayah dan Ibu sangat berbeda. Namun mereka sama pentingnya dalam perkembangan anak. Hanya saja biasanya Ibu lebih kepada mengucapkan "tidak boleh" atau "jangan" sedangkan Ayah pastinya lebih mengucapkan "boleh tapi jangan bilang mama ya" atau "boleh tapi sekali aja ya". Bila Ibu lebih mengajarkan hal yang humanis, Ayah lebih mengajarkan hal yang agak 'entertain' yang membuat sisi manja dari anak perempuan menonjol. Tapi Ayah juga mengajarkan anak perempuannya untuk tangguh dan memandang hidup dengan kuat. Mereka memang berbeda dalam seni mengasuh namun perhatian dan kepeduliannya sangat tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun