Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengenal Aksi Terorisme "Lone Wolf"

6 April 2021   10:43 Diperbarui: 6 April 2021   10:50 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/person-holding-black-semi-automatic-pistol-5202395/

Lone wolf diartikan sebagai serigala penyendiri. Lebih tepatnya adalah orang yang melakukan tindak kekerasan (biasanya teror) atau mengacau dengan bekerja sendirian tanpa terafiliasi atau tergabung dengan pihak manapun. Mengapa disebut serigala penyendiri? karena memang lone wolf itu lebih tepatnya disematkan kepada kepribadian yang tertutup, tak terduga dan sering menyendiri.

Namun walaupun si aktor teror ini bekerja sendirian dan mempersiapkan waktunya sendiri, pengaruh ideologi dan faktor pengaruh lain membantu perannya dalam gagasan tersebut. Ada yang berbahaya dari seorang lone wolf ini walaupun Ia bekerja sendiri dalam aksinya, yaitu tidak dapat atau hampir mustahil untuk terdeteksi.

Seperti halnya peristiwa beberapa waktu lalu yang dimana terjadi penyerangan oleh pelaku Zakiah Aini (25) yang melepaskan 6 tembakan di Mabes Polri yang akhirnya Ia tewas ditembak. Mabes Polri Jakarta Selatan menjadi saksi atas aksi teror yang diungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai aksi teror lone wolf dengan inspirasi ideologi ISIS.

Ini sedikit menjadi bukti kuat bahwa teman pelaku, mengungkap keseharian pelaku di kampusnya yang ternyata Pelaku bukan merupakan seorang yang menonjol di kampusnya dan bahkan cenderung menyendiri di pojok kelas serta jarang sekali terlibat acara bersama dengan teman-temannya. Zakiah Aini juga diungkapkan tidak selalu banyak bicara dan pendiam meski memiliki hanya beberapa teman dekat.

Setelah kejadian teror di Mabes Polri kemarin, barulah terungkap dan membuat semua orang yang kenal atau maupun tidak dengan dirinya tercengang. Bagaimana tidak? seorang mahasiswi universitas swasta yang pendiam secara tiba-tiba tampil di pemberitaan publik sebagai pelaku teror yang menyeramkan. Bahkan pelaku teror sempat mengunggah ketertarikannya dengan ideologi ISIS sebagai manifestasi dan ekspresi dalam aksinya di media sosialnya.

Lone wolf memang mengejutkan dan agak sulit dideteksi meskipun sejatinya jarang terjadi. Namun, seorang lone wolf bisa diendus dari manifestasi serta media sosialnya (biasanya berupa tulisan blog). Memang, biasanya pelaku teror akan mengungkapkan manifestasinya secara dekat dari peristiwa, inilah juga yang agak menyulitkan pihak aparat dan kalangan masyarakat untuk mendeteksi selain karena kepribadian Mereka. 

Sebagai contoh peristiwa lalu, Anders Behring Breivik seorang teroris ekstrem kanan neo nazi dari Norwegia yang melakukan aksi bom mobil di Oslo yang menewaskan 7 orang serta menyerang pulau Utoya seorang diri dan membunuh setidaknya 80 lebih pengunjung yang sedang melakukan camping pada tahun 2011 lalu. Breivik sebelum menjalankan aksinya sudah menulis sebanyak 1500 halaman manifesto yang bertajuk multikulturalisme Eropa yang melemahkan kebanggaan nasional karena telah terjadi kolonisasi (serta masuknya) Islam di Eropa. Breivik adalah seorang pelaku teror lone wolf karena menurut penuturan sang ayah Breivik, Jens Breivik menyatakan bahwa anaknya penyendiri dan awalnya tak tertarik dengan politik.

Kasus lain juga terjadi di Amerika Serikat tepatnya di South Carolina tentang peristiwa penembakan gereja kulit hitam. Pelaku teror bernama Dylann Roof yang membunuh 9 warga amerika jemaat gereja afro-amerika dan melukai 1 orang. Dylann Roof sebelum melaksanakan aksinya menulis di suatu forum tentang manifestasi dirinya tentang beberapa bab yaitu "Orang kulit hitam", "Yahudi", "Hispanik", " Asia Timur "," Patriotisme ", dan" Penjelasan" yang menginspirasi dirinya. Ia juga memposting foto berpose dengan bendera konfederasi supremasi kulit putih lengkap dengan senjatanya. Dylann Roof juga merasa dendam atas penembakan warga kulit putih oleh warga kulit hitam yang dianggap biasa saja dan tidak dianggap kasus utama.

Kasus lone wolf dengan kesendiriannya dan manifestasinya juga beragam dan saling menginspirasi dengan teror yang tak akan habis. Misalnya penembakan Masjid Baerum Norwegia oleh Philip Manshaus dengan manifestasinya di forum EndChan, Brenton Tarrant yang seorang penyendiri dan canggung namun meneror Selandia baru dengan manifestasi di senjata laras panjangnya serta website online.

Pelaku teror Zakiah Aini, Anders Behring Breivik, Dylann Roof, Phillip Manshaus, Brenton Tarrant dan masih banyak lagi merupakan lone wolf yang memiliki banyak kesamaan. Mereka penyendiri dan cenderung anti sosial, memiliki pemahaman yang melenceng dalam menanggapi suatu hal, mempunyai gagasan dan manifestasi di media sosial atau website, Mereka tidak terdeteksi dan Mereka berbahaya bukan hanya untuk korban saja namun untuk waktu kedepannya karena Mereka bisa menginspirasi calon-calon bibit pelaku berikutnya. Karena hal yang mengerikan adalah berlanjutnya aksi teror yang lahir karena inspirasi bagaikan rantai kekerasan.

Walaupun aksi terorisme lone wolf disebut jarang terjadi, namun semua memilih untuk tidak ada lagi aksi teror (lagi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun