Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengaitkan Hujan dengan Kenangan? Hati-hati Winter Blues!

17 Februari 2021   11:21 Diperbarui: 17 Februari 2021   11:52 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/overgrown-trees-from-window-with-drops-in-rainy-weather-1166991/

Di bulan februari tahun 2021 ini masuk musim hujan yang berarti semua daerah turun hujan dengan berbagai intensitasnya. Pemandangan payung, orang yang berbondong-bondong mengenakan jas hujan serta berita banjir menghiasi headline berita. Bulan ini juga sedang puncaknya dalam musim hujan yang berarti curah hujan tinggi pun datang ke berbagai daerah ketika musim hujan akan mengucapkan selamat tinggal.

Ketika berpikir tentang hujan, apa yang ada di benak setiap orang umumnya? Semangkuk mie, sup hangat, cuaca yang ramah untuk tidur dan yang paling nomor satu itu kenangan bukan? Semua orang pun tahu, bahkan di berbagai lirik lagu serta adegan film biasanya mengaitkan hujan dengan kenangan yang berisi memori atau kerinduan. Berbagai adegan film romance familiar dengan menggambarkan seorang gadis menatap jendela sementara diluar sedang turun rintik hujan. Juga jika Kita search sebuah gambar di mesin pencari atau situs web penyedia foto dan mengetik "hujan" pastilah muncul gambar-gambar yang memperlihatkan bulir-bulir embun di kaca, seorang yang menatap hujan serta nuansa agak dark banyak menghiasi. Kemudian banyak yang mengatakan bahwa hujan itu 1% cairan dan 99% kenangan! sungguh menarik bukan hujan ini? Tentu.

Mengapa hujan familiar dengan kenangan? karena memang hujan biasanya sunyi di lingkungan luar yang seketika memacu diri untuk merenung dalam suasana tenang. Hujan juga sering digambarkan kondisi yang tepat untuk memikirkan kenangan dalam banyak drama atau film-film yang menginspirasi dalam kehidupan nyata. Tapi apakah normal jika fenomena yang mengkaitkan suasana hati yang berupa kenangan dengan hujan? Faktanya ini dikenal dengan nama Winter Blues.

Winter Blues merupakan suatu gangguan perubahan suasana hati atau mood yang ditandai oleh depresi yang terjadi pada periode waktu yang sama setiap tahun. Winter Blues juga biasanya populer dan relevan dengan musim terutama untuk negara yang memiliki 4 musim. Winter Blues terkait dengan seasonal affective disorder (SAD) yang secara definisi terdapat arti "gangguan" alias disorder. Inilah sebabnya Winter Blues ini tidak bisa diartikan dengan normal.

Winter Blues terjadi dikala musim dingin atau musim hujan yang dingin telah tiba. Dengan kata lain gangguan ini memang nyatanya musiman. Oleh karena itu, awalnya memang winter blues digolongkan sebagai gangguan kejiwaan yang mempengaruhi perubahan suasana hati dan bahkan berujung depresi. Namun, Winter Blues makin lama makin di lumrahkan secara normal alias bukan termasuk kategori gangguan lagi. Faktanya secara terang-terangan Winter Blues banyak diakui dan menjadi tema atau topik belakangan ini tanpa menyebutnya gangguan. 

Lantas mengapa cuaca atau musim bisa mempengaruhi seseorang yang berlabel gangguan? Kurangnya paparan matahari di musim dingin atau hujan bisa mengakibatkan  kadar hormon serotonin di dalam tubuh seseorang turun. Hormon Serotonin berfungsi hormon yang mengatur mood seseorang yang jika menurun akan berakibat sebaliknya terutama depresi. Itulah mengapa paparan sinar matahari dibutuhkan oleh setiap manusia.

Setelah hormon serotonin,sinar matahari juga mempengaruhi tingkat hormon melatonin pada diri seseorang. Hormon Melatonin merupakan hormon yang membantu siklus tidur yang dihasilkan oleh kelenjar pineal dalam otak. Hormon ini akan terproduksi pada malam hari dan akan berhenti pada siang hari. Itulah penyebab saat musim dingin di mana cahaya matahari tidak banyak keluar,  tingkat melatonin dapat meningkat yang berakibat pada munculnya gejala tidur berlebih pada setiap penderita SAD (seasonal affective disorder).

Kasus gejala SAD (seasonal affective disorder) yang biasanya terjadi ialah depresi, yaitu perasaan sedih yang mendalam, tidak percaya diri, muncul rasa putus asa, timbulnya rasa bersalah, tidak bersemangat alias hilangnya minat hidup, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Gejala lainnya juga berupa kecemasan, kelelahan, menyendiri, ngemil atau peningkatan nafsu makan dan yang terakhir waktu tidur berlebih. Inilah sebab dimana kenangan alias memori seakan berteman dengan gejala-gejala di atas. Faktanya, gejala-gejala di atas familiar dengan memori masa lalu yang menyakitkan, traumatik atau bahkan bahagia saja. 

Winter Blues bisa dihilangkan ataupun bahkan 'sembuh sendiri' karena terjadi musiman. Dihilangkan dengan terapi cahaya, obat-obatan dan psikoterapi yang dapat menghilangkan energi anggapan negatif dan gangguan afektif musiman. Namun, mengenai rintik hujan yang dijelaskan pada sebuah penelitian yaitu The Effect of Weather on Daily Mood: A Multilevel Approach oleh Jaap J A Denissen, Ligaya Butalid, Lars Penke dan Marcel A G van Aken yang menyimpulkan bahwa rintik hujan, cuaca musim hujan dan suara yang dihasilkan dari hujan beserta atmosfernya akan menimbulkan perasaan bimbang. Ternyata memang mungkin sah-sah saja atau ada benarnya bahwa hujan akan selalu lekat dengan suasana galau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun