Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apakah Postingan Mengandung Hal Pamer?

1 Februari 2021   15:33 Diperbarui: 1 Februari 2021   15:44 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pexels.com

Saat baru bisa membeli sesuatu dengan pengorbanan entah itu barang apapun yang didapatkan dengan ngantri, nabung dan perjuangan apapun pasti bangga ataupun senang dengan pencapaian tersebut. Saat baru menjalin hubungan dan kedekatan dengan orang yang spesial atau biasanya sih menikah juga pastinya ingin diabadikan dengan foto-foto terbaik nan keren. 

Pastinya bangga bukan? Ya pasti sih. Namanya juga momen ya harus dibanggakan terutama engagement day sampai wedding day.

Saat mempunyai karya yang dihasilkan dari potensi terbaik atau kerja keras yang produktif pun bahagia rasanya. Terutama sih ketika karya tersebut itu banyak mendapat apresiasi dari kalangan lingkungan. Saat mensyukuri punya paras yang tampan dan cantik alias glowing pastinya bersyukur dengan maksimal bukan? Ya, ini bentuk menghargai Sang Pencipta dengan rasa bangga terhadap diri sendiri alias menghargai diri sendiri termasuk fisik yang menjadi anugerah.

Saat mempunyai pekerjaan yang diinginkan atau sesuai dengan yang diharapkan pastinya bangga juga kan? Ya pastinya. Karena tidak semua orang bisa bekerja dan memiliki pekerjaan yang sesuai dengan passion. Terutama dengan yang memiliki keterbatasan atau belum memiliki kesempatan. 

Saat mempunyai hobi dan menjalaninya pastilah sangat menyenangkan dan dilandasi dengan kebanggaan bukan? Ya, jelas saja terutama jika hobi tersebut memancing mood untuk terpacu maksimal dan bisa memberikan karakter diri sendiri

Saat berhasil menginjakkan kaki di tempat destinasi terbaik, pasti juga sangat senang karena rencana terkabul dan lepas dari angan-angan bukan? suasana hati yang terbaik kadang memang dilahirkan dengan refreshing dan melepas penat melalui media tempat lingkungan baru yang segar dikunjungi.

Tetapi, jika Kita tuangkan ekspresi kebanggaan, senang dan kebahagiaan itu di media sosial apa yang terjadi? ada yang biasa saja, ada yang mengapresiasi dan ada pula yang menyebutnya pamer. Realitanya memang seperti itu dan tidak salah mengingat di media sosial banyak orang dengan sifat dan kepribadian beragam yang akan menilai semua postingan Kita sendiri.

Dan benarkah satu postingan kebahagiaan itu mengandung sedikitnya beberapa persen pamer? Ketika kita memposting sesuatu, apakah tujuannya? apakah ingin orang lain melihatnya? mendapat pujian? sharing? iseng saja? rasanya gak mungkin kalau iseng saja kecuali postingan yang tak jelas isinya alias random namun jika untuk postingan yang berisi kebanggaan dan bernilai? apakah ada unsur pamer? hanya Kita sendiri yang tahu dan teman-teman dekat saja.

Jika kebahagiaan atau suatu kebanggaan disimpan sendiri, apa yang akan terjadi? bisa kah tetap senang tanpa harus memposting? karena pada dasarnya rasa bangga atas apa yang didapat itu tak perlu dipertontonkan dan hanya perlu dirasakan namun disisi lain sosial media sah-sah saja sih karena Kita hidup pada zaman yang dinamis.

Memang sih di samping itu semua terkadang fitur like itu menggoda untuk seakan-akan berfungsi untuk 'diakui' kespesialan dari postingan tersebut. 

Namun, bagaimana jika fitur like dihilangkan dan fitur foto atau video dihapus? pasti tak mungkin dan tak tahan ya? jangankan secara visual, Menghilangkan angka like yang sempat menjadi pro-kontra dari instagram pun sempat ramai beberapa waktu silam. 

Ada yang bilang media sosial itu tempat pamer dan bikin iri. Benarkah begitu? orang bisa menyangkal namun kadang kembali lagi Kita berpikir bahwa sekali lagi, sosial media dilengkapi fitur yang berbau visual sehingga berbagai macam tafsir tentang satu postingan foto pun tercipta ribuan tafsir yang sebagian besar berpendapat pamer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun