Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Benarkah Cap Pintar Hanya untuk Matematika dan Sains?

28 Desember 2020   11:18 Diperbarui: 30 Desember 2020   22:02 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ilmuan. (sumber: pixabay.com/geralt)

Sejak dahulu saat masa kanak-kanak, dipuji pintar dari orang tua memanglah membanggakan. Ketika berhasil menghitung, berhasil membaca dan melakukan gerakan yang sulit pada masa kecil pasti akan berujung pujian. 

Orang tua bahkan nenek kakek juga pasti bangga melihat cucunya dan berkata "Pinternya!" atau si Nenek yang berkata "Pinternya cucu nenek!" seperti itu. 

Pintar memang berarti membanggakan dan ucapan pujian saat masa kecil itu pun ditujukan supaya si anak terangsang untuk melakukan hal-hal baik dan diharapkan berprestasi.

Masa sebelum sekolah yang dinamakan batita atau balita juga sangat banjir perkembangan pada anak-anak. Tak jarang kadang anak-anak mengekspresikan apapun yang Ia bisa di depan orang tuanya. 

Anak kecil semacam unjuk gigi dengan kemampuan memainkan tulisan, berhitung, bernyanyi, berlari dan apapun yang ada dalam potensi dirinya. 

Tentu di belakangnya orang tua selalu menyokong dan memberikan dukungan karena yang dibutuhkan anak kecil itu adalah pujian bukan celaan yang akan mematikan semangatnya dan membuat Mereka trauma.

Seiring berjalannya waktu disaat anak-anak sudah melewati masa-masa kecilnya, si anak meninggalkan zona hidup yang sebelumnya penuh pujian dengan zona sekolah di mana Ia akan bertemu dengan persaingan, prestasi dan pengembangan diri serta tak lupa si anak akan "dinilai" oleh sekolah sebagai tahap aspek pembelajaran. 

Tentu si anak akan memperlihatkan sisi dimana Ia dominan dan dimana Ia biasa saja dalam aspek pelajaran. Pelajaran ini adalah bekal pengetahuan yang diharapkan bisa membantu setiap anak dalam bidang pendidikan.

Selama dibidang pendidikan dasar dari SD, SMP dan SMA tentunya terdapat standar peringkat per semester atau per kelas dimana menjadi penilaian sebagai parameter prestasi untuk tujuan evaluasi siswa. 

Penilaian adalah bukti anak-anak sudah siap untuk menerima masukan, kritik dan saran supaya melanjutkan tahap evaluasi dan koreksi.

Sampai di sini memang sudah normal dan tepat bagi para orang tua selama melakukannya dengan cara yang sesuai usianya. Namun, nilai apakah yang pertama kali diperhatikan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun