Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

LDR yang Lekat dengan Pesimisme

18 Desember 2020   15:04 Diperbarui: 11 Februari 2021   22:38 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namanya Long Distance Relationship alias LDR alias hubungan jarak jauh. Semua orang rata-rata pernah menjalaninya ataupun sedang menjalaninya dan bahkan tak menutup kemungkinan bisa akan sesegera mungkin menjalaninya. 

LDR pun dikenal dengan anggapan-anggapan miring seperti penuh kebohongan, perselingkuhan, harapan yang gagal dan kebosanan. Banyak juga pasangan yang pesimis dengan LDR karena memang sangat berbeda dengan hubungan jarak dekat. 

LDR juga lekat kaitannya dengan kehadiran pasangan dan lokasi dimana itu menjadi titik penting perbedaan mendasar.

Padahal sebetulnya sisi negatif bukan kesalahan dari LDR itu sendiri. Namanya hubungan ya hubungan dan namanya cinta ya tetap cinta dimanapun kapanpun dan dengan siapapun sehingga nomor satu adalah kesetiaan dan kejujuran. 

Sejujurnya yang membuat LDR dicitrakan dengan hal kegagalan dan kelicikan adalah pasangan itu sendiri. Para pasangan yang menjalani LDR juga mengakui bahwa dimanapun Ia berada kalau memang sudah berkomitmen ya tidak akan berkhianat bukan? sementara saja dengan pasangan yang dekat juga masih bisa berselingkuh.

Namun tidak sampai disitu saja, para mantan "penikmat" LDR ataupun yang sudah trauma dengan LDR terutama "penikmat" hubungan jarak dekat seakan membalas "yang menelpon akan kalah dengan yang mengobrol langsung" dan "yang cuma berjanji menghitung hari untuk bertemu akan kalah dengan yang mengajak bertemu" atau "yang mengingatkan untuk makan akan kalah dengan yang mengajak makan" seperti itu lah balasan untuk para pejuang LDR. 

Memang tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran seseorang itu sangat penting ketika sudah menjadi kebutuhan sebagai sosok penyemangat, penghibur dan yang selalu menemani.

Memang kadang LDR hanya bisa bergantung pada gagdet dan hampir tak berwujud alias seperti tidak mempunyai pasangan. Sementara rasa iri dengan orang lain yang bisa berjalan dan berbagi tawa dengan pasangannya membuat pejuang LDR agak terhenyut. 

Ketika pasangan merayakan ulang tahun, wisuda, interview kerja atau apapun LDR hanya bisa berkontribusi melalui bentuk pesan suara dan teks. 

Ketika sudah ingin memamerkan foto kebersamaan yang terbaru namun harus menahan diri untuk bertemu karena kondisi dan keadaan sementara media sosial penuh dengan pasangan-pasangan yang memamerkan kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun