Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Janji Bukanlah Semacam Mainan

25 November 2020   13:23 Diperbarui: 25 November 2020   13:26 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa itu janji? janji adalah ucapan yang bersifat meyakinkan dan harus ditepati bagi yang mengatakannya. Jika ditilik dengan makna sederhana, janji adalah hutang. Maka untuk semua orang yang berjanji, otomatis memiliki hutang yang harus dilunasi. Apakah janji itu mengikat? Ya, secara otomatis janji tidak bisa dibatalkan ketika kata-kata janji meluncur dari mulut siapapun.

Jika tidak bisa menepati, lalu bagaimana? sederhana, jangan membuai siapapun dengan janji. Karena apa? satu kalimat janji bisa membuat satu sampai banyak orang mengingat janjimu bahkan sampai bertahun-tahun bukan? ini bukan melebih-lebihkan tetapi wajar saja Mereka akan mengingat janjimu walau di tepati atau tidak. Jika di tepati, Mereka akan mengapresiasimu dan jika tidak? Kamu akan dikenang sebagai pembohong massal atau janjimu sebagai HOAX semata.

Menepati janji itu sulit bagi orang yang tidak konsisten dan pembual. Namun mudah bagi orang yang sungguh-sungguh. Janji bukanlah diukur dari kuantitasnya melainkan kualitas realisasinya. Usaha seseorang dalam menepati janji juga harus kamu hargai karena yang terpenting Ia berusaha mewujudkannya.

Ada yang bilang bahwa "jangan berjanji ketika sedang senang atau bahagia" dan itu memang nyata. Terkadang mulut enteng dan meluncurkan kalimat-kalimat yang membuai. Indah memang karena hati sedang senang dan berusaha mengeluarkan janji yang menyenangkan hanya demi menyenangkan orang lain secara tidak sengaja.

Terkadang janji memang indah bagaikan tidur nyenyak dikala lelah. Seakan dibius oleh sepatah dua kata. Janji yang manis pun bisa berubah menjadi busuk bagai cangkang telur yang mulus dan saat ditunggu kemudian ternyata berisi telur busuk.

Kalau sudah begini, bukankah janji adalah permainan kata-kata? semakin manis semakin aneh bukan? banyak pasangan yang menggunakan janji-janji yang Mereka sendiri belum yakin karena sifatnya fana alias masa depan. Maka, berhati-hatilah karenanya. Kalau tidak bisa menepati maka siap-siap saja di cap pembual bahkan sekalipun seratus persen bukan salah dari Kita sendiri.

Kata-kata seperti berjanji selamanya, berjuang bersama dan bumbu-bumbu manisnya pun seakan menyenangkan. Tapi suatu saat semua akan tahu bagaimana rasa muak jika terus-terusan janji itu diucapkan. Bagaimana munafiknya orang yang tidak menepati janji dan betapa murkanya jika ingat kata-kata janji terutama setelah Kita tahu bahwa janji itu tidak ditepati.

Sebagai orang yang diberi janji, Kita harus realistis dalam membaca kalimat janji. Namun memang ada anggapan jangan meremehkan janji atau jangan berburuk sangka serta tidak ada yang tahu masa depan. Memang benar, bukan soal menanggapi dengan negatif namun lebih kearah berhati-hati. Lagi pula hanya dengan berhati-hati tidak akan membuat hubungan hancur serta mengingatkan kepada semua orang bahwa tidak boleh bermain-main dengan janji. Karena janji adalah hutang yang harus dibayar dan dilunasi.

Sudah berkali-kali janji itu mempermainkan banyak orang. Siapapun yang punya janji, tolong sadarlah bahwa janji itu bukan mainan yang mudah dimainkan sesukanya sementara janji itu tidak boleh suka-suka. Maka jadilah orang yang suka menepati janji dan membuat orang lain suka. 

Ketika kepercayaan sudah diletakkan, harapan sudah di sandarkan, cita-cita sudah dicatat dan bagaimana mungkin ini terlihat seperti mainan atau main-main? seandainya janji itu seperti hutang uang atau menimbulkan konsekuensi niscaya banyak orang yang tidak berani sembarangan berjanji. Orang akan berhati-hati dalam berkata soal janji namun juga bisa jadi Mereka hanya takut akan konsekuensi saja. Sangat sulit membedakan mana orang yang tulus berjanji dan mana yang tidak. 

Mengapa? karena siapapun yang mengucapkannya, janji tetaplah janji. Ia bersifat manis dan sama sehingga Kita tidak tahu mana yang akan di tepati dan mana yang tidak. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun