Mohon tunggu...
Ryan AlHelal
Ryan AlHelal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Hati Dipilih dan Tidak pada Perahu Kertas

21 Februari 2018   18:41 Diperbarui: 21 Februari 2018   18:45 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perahu Kertas adalah sebuah novel yang menceritakan tentang persahabatan Keenan dan Kugy. Mereka bertemu. Mereka menjadi teman. Mereka menjadi sahabat baik. Kemudian perasaan mereka mulai terlibat dan semuanya mulai berubah. Sekarang, saya ingin menjelaskan beberapa elemen intrinsik yang benar-benar menonjol dalam novel ini.

Tema yang diambil cerita ini adalah pertemanan, asmara dan impian. Tema ini terutama diungkapkan melalui karakter Kugy dan Keenan. Mereka mulai nongkrong meski baru ketemu. Kemudian, saat mereka mendekat, mereka mulai mempunyai perasaan satu sama lain. Keenan ingin menjadi pelukis. Kugy ingin menjadi penulis dongeng. Mereka ingin mencapai tujuan bersama. Sayangnya, hal menjadi rumit saat teman seperti Eko, Noni, Ojos, Wanda, Remi dan Luhde terlibat dalam persahabatan mereka. Kugy dan Keenan mungkin bilang bahwa mereka tidak lebih dari teman baik, tapi hati mereka telah memilih tanpa mereka sadari.

Alur novel ini maju karena setiap bab dipisahkan secara kronologis. Misalnya, "Bandung, Desember 2000" dan "Jakarta, Januari 2003". Namun, ada beberapa kilas balik dalam cerita. Contohnya ada di halaman 393, "Remi mengingat-ingat, 'tahun 2000. Waktu itu dia masih ABG,' Remi terkekeh, 'dia pacaran sama pelukis favoritku, itu lho, yang lukisannya saya pajang di foyer kantor.'" Secara umum, alurnya maju. Dimulai dengan pertemuan Keenan dengan Kugy, Eko dan Noni. Mereka semua menjadi teman baik dan Keenan dan Kugy menjadi lebih dekat. Kemudian, konflik terjadi saat Eko dan Noni memasangkan Keenan dengan Wanda. Hal ini membuat Kugy sangat sedih. Karena ini, Kugy menghindari teman-temannya dan menutup diri. Pada akhirnya, Remi melepaskan Kugy dan Luhde melepaskan Keenan. Keenan dan Kugy bertemu tanpa sengaja dan akhirnya, hati mereka telah memilih.

Semua karakter memiliki kepribadian menarik yang membawa cerita ke kehidupan. Tokoh utama dalam cerita ini adalah Keenan dan Kugy. Tentu saja, ceritanya tidak lengkap tanpa bantuan karakter lainnya. Karakter memiliki aspek tertentu tentang mereka yang menonjol. Keenan adalah karakter yang dipandang sebagai jago seni, penikmati seni dan belum mandiri. Ini bisa dilihat di halaman 219, "Keenan, yang tak hanya berbakat di seni lukis, ternyata bisa memahat dengan halus.", Halaman 70, "Tidak setiap hari Keenan hemat waktunya untuk melukis, sedang ia cukup puas hanya menontoni aneka kegiatan seni yang dilakukan sanak-saudara itu. ", dan halaman 113," begitu ada kesempatan, saya nggak takut ninggalin ini semua. 

Satu-satunya yang bikin aku bertahan cuma karena aku masih tergantung pada Papa. Saya belum mandiri. " Kugy dipandang sebagai perempuan yang tekun, unik dan terutama pengkhayal. Karakternya bisa dilihat di halaman 9, "Kugy melakoni dengan tekun segala kegiatan yang ia anggap menunjang cita-citanya.", Halaman 36, "Nama kamu yang paling unik, ya.", Dan halaman 32, "Kugy suka kirim surat ke Dewa Neptunus."

Selanjutnya, ada teman-teman mereka. Noni adalah teman dekat Kugy yang dipandang sebagai perhatian dan suka membantu. Ini bisa dilihat di halaman 106, "Ini namanya: support, sayang. Kita harus menunjukkan keunggulan kita pada Keenan. Ini hari bersejarah buat dia, ", halaman 8," Noni membereskan hampir segala persiapan Kugy dengan baik dan sukarela. "Eko adalah pacar Noni dan juga dekat dengan Keenan dan Kugy. 

Dia dipandang sebagai orang menghibur dan peduli. Ini bisa dilihat di halaman 229, "Tapi gua masih berminat kok jadi temen lu lamaan dikit. Mungkin karena sayang, atau mungkin karena pada gua gua hobi mengoleksi spesies langka dan jelek kayaklu. ", Dan halaman 202," Memangnya enak kayak begini? Satu rahasia kos. Aku kan jadi serba salah mau menempatkan diri. Kamu pacarku, Kugy sahabatku, tapi kalian tidak saling ngomong. "Keempat karakter ini adalah geng dalam cerita ini dari awal sampai akhir. Mereka bersatu, berpisah dan bersatu kembali sekali lagi.

Ada banyak latar dalam cerita ini tapi hanya sedikit yang benar-benar berkesan. Yang pertama adalah stasiun kereta. Ini bisa dilihat di halaman 23, "Noni dan Eko, yang mulai putus asa menunggu di tempat sama, akhirnya berjalan ke teras depan stasiun." Suasana panik seperti yang bisa dilihat di halaman 25, "Hanya Kugy yang tampak menyimpan kepanikan saat ini. berkenalan dengan Keenan Wajahnya bersemburat merah saat ia mengulurkan tangan. "Ini adalah pertama kalinya saat mereka semua bertemu bersama. Setelah mereka berpisah selama beberapa tahun, mereka bertemu sekali lagi di pesta pernikahan Eko. 

Ini bisa dilihat di halaman 327, "Keenan tergopoh-gopoh keluar dari mobil, dan langsung melesat rumah Eko." Waktunya bisa dilihat di halaman 325, "Jumat sore. Acara pertunangan Noni dan Eko dimulai dua jam dari sekarang. " Yang terakhir namun tak kalah berkesan adalah Ranca Buaya. Inilah tempat Keenan membawa Kugy untuk bersenang-senang. Hal ini terjadi pada siang hari. Ini bisa dilihat di halaman 347, "Selamat datang di Ranca Buaya," dan halaman 346, "Langit berwarna kemerahan. Menyala bagai disulut api. Arakan-arakan awan tampak merona jingga di-telan ufuk barat. "Mereka juga bertemu lagi di tempat ini di bagian akhir novel. Ini terlihat di halaman 431, "Hari sudah sore saat dia tiba ke tempat ini. Kembali untuk yang ketiga kalinya."

Perspektif yang digunakan novel ini adalah orang ketiga serbatahu. Setiap bagian-bagian cerita terungkap perlahan ke pembaca. Narator tahu apa yang masing-masing tokoh rasakan. Contohnya ada di halaman 271, "Kugy pun mematung bersama selembar kertas di tangannya. Di hatinya terasa ada kebingungan, kegugupan, dan juga ... rasa senang. Kugy tak bisa menentukan mana yang lebih dominan. Ketiganya bercampur jadi satu. Entah namanya apa. Kugy merasa satu-satunya penawar yang jitu adalah... tidur,"dan halaman 23,"Noni dan Eko, yang mulai putus asa menunggu di tempat sama, akhirnya berjalan ke teras depan stasiun."

Novel ini menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti. Gaya bahasa ini menggunakan bahasa era modern. Dialog antara karakter adalah bahasa sehari-hari, sehingga mudah untuk memahami novelnya. Ada juga perpaduan kata-kata asing sekaligus majas dalam novel tersebut. Ada beberapa contoh seperti halaman 279, "Karin mendelik sewot. 'Karel, ini namanya STYLE, oke? Sesuatu yang bukan keahlian kamu. So ... leave it to the expert, please?? '", Majas simile di halaman 255,"Antara Kugy yang bagaikan murid tertangkap basah tidur di kelas, dengan Remi yang bagaikan guru killer siap menghukum, "dan majas personifikasi di halaman 430, "Ia lalu berbalik pergi. Hanya geraian rambut hitamnya yang melambaikan perpisahan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun